Otomotif

KEMUDAHAN DI BALIK KESULITAN

-

Honda Jazz Brio Speed Challenge (HJBSC) merupakan kategori baru di ajang BSD City GP tahun ini (2/12). Sebab kelas bikinan PT. Honda Prospect Motor (HPM) ini belum ada sejak BSD City GP yang dibuka pada tahun lalu. Tak pelak banyak pembalap yang kurang memahami karakter sirkuit itu, khususnya di kelas Honda Brio.

Hal ini karena para pembalap yang mengendara­i Honda Jazz punya data yang mereka gunakan di Kejurnas Indonesia Touring Car Championsh­ip (ITCC) BSD City GP tahun lalu. Ditambah, tidak ada latihan resmi di hari Jumat, sehinggga para pembalap Brio baru memahami sirkuit di sesi kualfikasi (1/12).

“Makanya benar-benar dimaksimal­in pas sesi latihan Sabtu pagi dan langsung kualifikas­i siangnya. Untung data yang saya punya untuk di (sirkuit) Sentul tidak banyak berbeda untuk sirkuit jalan raya ini. Bedanya harus lebih hati-hati aja pas mau take over soalnya trek lebih sempit dan pagar besi,” kata Huga Laverda Labib dari HS Auto Racing.

Karena belum pernah melakukan balapan, para pembalap Brio ini masih belum paham betul dimana titik take over yang ideal. Meski tidak terlalu lebar, Honda Brio tidak bisa sembaranga­n dalam mengambil alih posisi di sirkuit yang dominan trek lurus ini.

“Paling enak itu take over pas di hairpin, bisa agak slide sedikit. Itu bisa jadi peluang bagi saya untuk ngejar pembalap di depan. Sama di chicane, bentuk Brio yang kecil jadi enggak harus ngurangin gas terlalu banyak jadi bisa gas terus,” sambung pemuda asal Bekasi, Jabar itu.

Ada satu kendala lainnya bagi pembesut Brio di HJBSC. Sebagai salah satu ajang dengan starter terbanyak yang mencapai 27 ini akan sulit bagi mereka yang start dari belakang. Sebab kondisi trek yang lurus agak melengkung membuat lampu start tidak terlihat bagi pembalappe­mbalap di kelas ini.

“Cara mengakalin­ya harus bisa dengar suara keras rombongan Honda Jazz. Kalau sudah pada ngegas berarti sudah mulai. Kalau start dapat di posisi kanan seperti saya, masih bisa melihat sedikit tuh lampunya. Tinggal memastikan saja itu sudah lampu hijau atau belum,” papar Mirza Mahdi Putra, pembalap privateer.

Untuk tahun depan, besar kemungkina­n HJBSC akan kembali digelar d BSD City GP semisal pemerintah Kabupaten Tangerang masih berminat menggelar ajang balap mobil ini. Oiya tahun depan, HPM sudah menganjurk­an para pembalap Brio menggunaka­n Honda Brio keluaran terbaru.

Wah menarik nih.

 ?? randy ??
randy

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia