PERFORMA
Area mesin tidak ada perubahan. Masih 2 silinder segaris berkapasitas 250 cc, liquid cooled 4-Stroke, DOHC 8 katup dengan transmisi 6 percepatan. Klaim tenaga maksimalnya 35,5 dk pada 12.000 rpm dan torsi 23,6 Nm di 10.000 rpm.
Mesinnya punya karakter khas overbore, naiknya putaran mesin baru cepat dari tengah ke atas. Tepatnya setelah melewati 6.000 rpm hingga limiter di kisaran 13.500 rpm. Sedangkan di bawah terasa smooth, cocok untuk cruising santai. Hanya saja ketika merayap di kemacetan, panas mesin cukup terasa terutama di area paha kiri pengendara.
Kopling New R25 ini masih ringan, perpindahan gigi pun halus meskipun clutches dengan blipping selongsong gas. Untuk mengingatkan perpindahan gigi ada shift light kecil yang bisa diatur tingkat kecerahan, mode kedipan, dan di rpm mana ingin menyala menggunakan 2 tombol di spidometernya.
Karena penasaran dengan karakter tenaga New R25, maka diboyong ke Sportisi Motorsport yang ada di Jl. Tenggiri No.4 A Rawamangun, Jaktim untuk dites menggunakan dyno Dynojet 250i.
Generasi sebelumnya di mesin dyno yang sama mencatatkan tenaga maksimal 28,6 dk di 12.290 rpm dan torsi 18,57 Nm pada 9.740 rpm. Sedangkan New R25 ternyata terekam tenaga maksimum 28,86 dk di 10.600 rpm dan torsi 19,73 Nm 10.110 rpm.
Tenaga ada perbedaan yang sangat tipis 0,26 dk, sedang torsinya cukup lumayan 1,16 Nm! Kemudian jika melihat grafik tenaganya ternyata mirip, cuma ada sedikit perbedaan di antara 9.000 sampai 11.500 rpm. Di putaran tersebut New R25 punya grafik yang lebih tinggi. Lumayan lahhh…
Bagaimana dengan top speed? Dites ulang di trek 1,5 km ternyata mentok 172 km/jam di spidometer dan 163 km/jam di Racelogic. Artinya sama dengan generasi sebelumnya. Padahal Yamaha mengklaim fairing barunya dapat meningkatkan top speed mencapai 8 km/jam. Hmm…