Otomotif

Motogp. Launching Tim YAMAHA & SUZUKI

-

Penggemar Motogp Indonesia harus berbangga. Karena Jakarta dipilih oleh tim Motogp, Yamaha Factory Racing untuk memperkena­lkan timnya, Senin (4/2). Minuman energi, Monster Energy menjadi sponsor utama baru bagi Yamaha, dengan mengusung nama Monster Energy Yamaha Factory Racing untuk tim dengan pembalap Valentino Rossi dan Maverick Vinales ini. Hadir dengan banyak hal baru, tim ini siap memburu juara.

Sehingga, warna livery Yamaha YZR-M1 pun tahun ini didominasi hitam dan biru tua, ditambah gradasi kedua warna ini di beberapa titik. “Ini jadi mirip dengan warna Internazio­nale F.C, klub sepakbola favorit saya,” seloroh Rossi.

Selain livery, tidak ada perbedaan signifikan dari motor yang dipresenta­sikan dengan motor yang digunakan tahun lalu. Tetapi tidak menutup kemungkina­n akan ada perbedaan saat tes pramusim di Sepang, Malaysia (6-8/2). Misalnya dari suspensi depan motor yang dipresenta­sikan saja, masih menggunaka­n Ohlins versi biasa.

Padahal, suspensi depan yang sudah lama dipakai berbahan karbon. “Kami akan menunjukan hasil riset pada tes di Sepang nanti. Tim riset kami sudah bekerja dengan sangat baik di Italia dan Jepang agar YZR-M1 bisa kembali kompetitif, karena di 2018 kami menjalani musim yang sangat sulit,” ucap Lin Jarvis, Managing Director Monster Energy Yamaha Motogp.

“Apalagi metode riset kami kini juga baru, dengan mengandalk­an pembalap Asia dan Eropa. Di Asia, ada Katsuyuki Nakasuga dan Jonas Folger untuk di Eropa. Masukkan kedua pembalap ini akan jadi basis tes untuk Rossi dan Vinales untuk disempurna­kan lagi mereka berdua. Jadi kami bisa mendapatka­n data yang optimal,” tambahnya.

Bukan hanya metode baru, elektronik, sasis, dan mesin baru pun juga digunakan untuk tahun ini. Ketiga elemen ini menjadi fokus utama riset tim berlogo garpu tala ini untuk bisa kembali kompetitif. Namun ada hal tradisiona­l yang mereka pertahanka­n.

“Yamaha itu dikenal dengan karakter mesin yang smooth dan handling yang sangat baik. Kami akan menonjolka­n hal itu lagi dengan ditambah ketiga aspek utama yang saya sebutkan sebelumnya. Itu kunci dasar kami di tes nanti,” beber Kouichi Tsuji, Senior General Manager Yamaha Motor Company.

PERUBAHAN INTERNAL

Setelah semua aspek teknis berubah dan diharapkan adanya perkembang­an, maka sisi internal pun tak luput dari beberapa perombakan. Yamaha menggeser beberapa posisi tim dan staf manajemenn­ya berdasarka­n kebutuhan dan pengalaman.

Pun dengan kru dari Rossi dan Vinales. Ramon Forcada yang sampai tahun lalu bekerja sama dengan Vinales, kini hijrah menangani Franco Morbidelli di Petronas Yamaha Sepang. Alhasil, Vinales pun kini diurusi oleh Esteban Garcia yang pernah menanganin­ya saat meraih juara dunia Moto3 di 2013 silam.

“Kembali bekerja sama dengan Garcia dan menggunaka­n nomor 12, ini seperti saat saya masih baru di ajang grand prix. Membuat saya terasa lebih muda dan semoga saja ini membawa hasil yang baik seperti saya juara dunia di Moto3,” tutur Vinales.

Selain crew chief, ubahan lainnya di kubu Vinales adalah digaetnya Julian Simon sebagai mentor dan penasehat pribadi untuknya. Sedangkan untuk Rossi, pergantian juga ada dari tim analisis dan YMC Engineer. Sisanya, kru yang lama masih dipertahan­kan.

Cara ini diharapkan bisa efektif membawa Yamaha kembali ke jalur kompetisi yang tepat. Dengan rombakan yang lebih segar, mereka menerapkan cara baru untuk meraih target yang selalu sama, yaitu bisa menjadi juara dunia.

“Tetapi kami selalu dengan passion yang sama untuk bisa meraih hasil yang terbaik. Meraih gelar juara dunia tetap selalu menjadi target tertinggi kami di setiap musimnya. Lebih bekerja keras, saya yakin bisa kami bisa membawa Yamaha berada di puncak kesuksesan,” tutur The Doctor.

SALING HORMAT

Tahun ini, juga menjadi tahun ketiga kerja sama antara Rossi dan Vinales. Jika kontrak keduanya lancar, maka duet ini masih akan berlanjut hingga akhir musim 2020. Kebersamaa­n yang cukup sering membuat keduanya sudah saling mengenal satu sama lain dan menaruh hormat.

Rossi tak segan menyebut Vinales adalan teman dan juga musuhnya. “Tetapi tolong jangan terlalu kencang musim ini. Hahaha. Saya senang, dia adalah lawan yang kuat dan juga teman yang baik di paddock, sehingga kami tak segan untuk saling berbagi informasi,” Rossi menjelaska­n.

Memang sudah akrab, Vinales pun juga membalasny­a dengan sebuah lelucon. “Tahun ini Rossi adalah pria yang sangat harus dikalahkan. Itu tujuannya, hahaha. Kita saling menghormat­i, meski usia kami berbeda jauh tetapi cara dia berbagi sudah seperti teman bermain saja,”sahut Vinales.

Dalam agenda, setelah melakukan presentasi tim di Jakarta, seluruh awak Monster Energy Yamaha Motogp akan segera menuju Malaysia untuk peluncuran tim balap Yamaha Global. Dari kompetisi Motogp, MXGP, WSBK, EWC, bahkan ke tim balap regional seperti Yamaha Racing Indonesia dan Yamaha Thailand Racing Team. Setelah itu mereka menjalani tes 3 hari selanjutny­a.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ?? Pembalap Monster Energy Yamaha Motogp bersama perwakilan Yamaha Factory Racing dan juga CEO Monster Energy Drink
Pembalap Monster Energy Yamaha Motogp bersama perwakilan Yamaha Factory Racing dan juga CEO Monster Energy Drink
 ??  ?? Motor dan livery baru, membawa motivasi tersendiri bagi Rossi untuk lebih baik di 2019
Motor dan livery baru, membawa motivasi tersendiri bagi Rossi untuk lebih baik di 2019
 ??  ?? Vinales menjadikan Rossi sebagai target utama untuk dikalahkan
Vinales menjadikan Rossi sebagai target utama untuk dikalahkan
 ??  ?? Wah, tidak ada logo ‘Semakin di Depan’ lagi nih.
Wah, tidak ada logo ‘Semakin di Depan’ lagi nih.
 ??  ?? Gambar peliharaan Rossi yang identik dan selalu tertempel di motornya
Gambar peliharaan Rossi yang identik dan selalu tertempel di motornya
 ??  ?? Motor yang dipresenta­sikan masih menggunaka­n suspensi biasa, bukan suspensi karbon
Motor yang dipresenta­sikan masih menggunaka­n suspensi biasa, bukan suspensi karbon

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia