LADANG SUBUR, JADI REBUTAN PARA PEMAIN
Jualan BBM (Bahan Bakar Minyak) di negeri ini memang menjadi komoditas yang menggiurkan. Maklum jumlah penduduk Indonesia yang pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Belum lagi melirik jumlah kendaraan yang pada 2017 mencapai 138.556.669 (menurut data Badan Pusat Statistik).
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, bisnis retail BBM di Indonesia merupakan ladang yang cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik. Mengingat kebutuhannya yang besar dan berdampak pada hajat hidup masyarakat luas. Sehingga, bisnis ini sempat dimonopoli pemerintah, khususnya BBM subsidi. Tapi sejak terbitnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi, Indonesia menjadi pasar liberal bagi SPBU swasta nasional maupun multinasional.
Terbukanya pasar bagi SPBU non-pertamina ini terus berlangsung, dan hingga kini tercatat ada 5 perusahaan minyak yang berbisnis retail BBM. Yakni Pertamina, Shell, Total, Vivo, serta BP AKR. Para ‘pemain’ tersebut berebut manisnya ‘kue’ BBM retail. Selain berkompetisi lewat harga jual, mereka juga berlomba-lomba memberikan fasilitas dan layanan terbaik bagi konsumen.
BPH Migas merilis data kinerja tahun 2018 yang ternyata melebihi ekspektasi. Termasuk penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), yakni bensin Premium kuotanya 11.800.000 KL, namun realisasinya hanya 9.231.061 KL. Kemudian penyaluran Jenis BBM
Tertentu (JBT), yakni solar kuotanya 15.620.000 KL, realisasinya 15.545.275 KL.
PT Pertamina Persero, selaku pemain besar di bisnis retail BBM sekaligus badan usaha yang mendapat penugasan menyalurkan BBM subsidi, menanggapi positif hadirnya kompetitor di sektor retail BBM. Hal ini dijawab oleh Arya Dwi Paramita, Manager Media Communication PT Pertamina (Persero).
“Karena setiap badan usaha pasti akan bersaing untuk memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan. Oleh karena itu, suasana kompetisi ini menjadi dorongan bagi kami untuk selalu memberikan yang lebih baik. Dalam menjaga pangsa pasar, tentunya Pertamina terus memberikan pelayanan dan terobosan untuk meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan,” lanjut Arya, melalui pesan tertulis (31/1).
Ia melanjutkan, salah satu strategi yang tengah dilakukan adalah memulai beberapa terobosan baru. “Dari sisi layanan SPBU, seperti Pertashop, dan Pertamina saat ini juga sedang mengembangkan digitalisasi SPBU,” kata Arya lagi.
Lantas bagaimana dengan ‘pemain’ bisnis retail BBM lainnya? Tentu bagi konsumen makin banyak ‘pemain’ dapat memberikan banyak pilihan. Nah, sejauh mana mereka menyuguhkan fasilitas dan layanannya, OTOMOTIF juga melakukan survei ke sejumlah SPBU. Berikut ini ulasan lengkapnya. • RSP, Domas, Harryt