STOPLAMP ‘MENARI’
Tren Modifikasi Lampu
Bicara tren modifikasi lampu di Indonesia, seakan tak ada habisnya. Selalu saja ada hal baru untuk dijadikan tren. Seperti tren lampu angel eyes, lazy eyes, HID Xenon, proyektor hingga LED.
Teknologi LED yang semakin ramai membuat para pemilik workshop lampu berkreasi. Salah satu contohnya ada pada Xpander milik Chie Haw. Xpander miliknya habiskan dana Rp 40 juta hanya untuk modifikasi lampu saja. Lampu sipit ( position lamp) di atas headlamp, ditambahkan tiga baris LED.
Satu baris LED DRL putih yang fungsinya sebagai welcome light (menggunakan modul). Sedangkan dua baris LED warna-warni lainnya, punya fungsi tambahan sebagai lampu sein yang nyalanya seakan berlari mirip Dynamic Turn Signal di Lexus dan Audi.
Bicara permainan LED, modifikator lampu Yoong Motor asal Surabaya juga baru-baru ini memperkenalkan proyek yang ia sebut tren lampu 2019. Ia menyebutnya, “Tren Neomatrix LED,” kata Yomin Sugianto yang biasa dipanggil Yoong.
Yoong Motor memang jadi salah satu spesialis lampu dengan konsep yang unik. Tren Neomatrix LED yang ia klaim bakal heboh di tahun ini juga memberdayakan LED dengan pengaturan lewat modul.
Neomatrix LED, kata bilang Yoong lagi ialah modifikasi lampu yang fokus pada bagian stoplamp, “Tanpa mengurangi fungsi utama sebagai lampu isyarat rem ( safety). Konsep ini menampilkan deretan LED yang bisa menari-nari dan diatur sedemikian rupa sesuai selera,” tukasnya.
Dengan sistem matrix LED yang bisa diatur ini, stoplamp bisa dimodifikasi baik warna dan jumlah Led-nya menjadi animasi yang diinginkan. Pengaturan juga bisa dilakukan dengan menggunakan remote.
Walaupun masih berupa konsep, namun Yoong Motor sudah pernah membawa lampu demonya di acara kontes modifikasi di akhir tahun 2018 lalu di Malaysia. “Saat stoplamp menyala, bisa diprogram menampilkan LED dengan motif maupun animasi,” papar Yoong lagi. Begitu juga saat menyalakan lampu sein.
Sehingga, “Tak hanya menampilkan informasi kepada mobil belakang, namun juga atraktif,” bilang Yoong yang mengklaim tengah melakukan riset lagi dalam beberapa bulan ini.
Masih menurut Yoong, pengerjaannya memang dilakukan secara handmade, dengan memodifikasi bagian dalam lampu. Mengenai biaya modifikasinya, Yoong belum bisa menghitung dengan pasti, “Tergantung tingkat kesulitan, jenis motif apa saja yang akan dibuat,” tutupnya. • Rendy