Ototips PERHATIKAN WATT LAMPU & KONEKTORNYA
Waspada Foglamp Meleleh
Baru-baru ini ada beberapa netizen yang posting di social media, soal permasalahan reflektor foglamp mobil miliknya. Di antaranya ada yang menanyakan kepada warganet, kenapa rumah foglamp kanan Suzuki Ertiga miliknya bisa meleleh, sembari menujukkan foto komponen yang bermasalah.
Di lain kasus, ada pula yang bingung kenapa lapisan reflektor foglamp mobilnya bisa sampai mengelupas. Ada juga yang menunjukkan mika foglamp mobilnya berwarna hitam gosong. Nah, mungkin Anda tengah pula mengalami masalah yang sama di mobil kesayangan?
Menanggapi kasus rumah reflektor foglamp sampai meleleh, Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki PT Sejahtera Buana Tranda di Pulogadung, Jakarta Timur, mengatakan kalau hal itu kemungkinan besar akibat soket rumah lampu yang kendur. “Kalau dilihat dari lokasi melelehnya, saya yakin itu akibat soket lampunya kurang kencang,” tukas Wandi, sapaan akrabnya.
Ia pun lantas menjelaskan, bila pertemuan soket atau konektor kabel tidak rapat atau kuat mengancing, saat listrik dihantarkan lama kelamaan akan menimbulkan panas. “Kami pernah menemukan kasus seperti ini di mobil konsumen. Mungkin bohlam foglampnya pernah diganti, namun saat pemasangan kembali soketnya kurang kuat menancap,” tuturnya.
Tuh, bagi yang belum sampai mengalami rumah foglamp mobil kesayangannya terbakar atau meleleh, buruan deh periksa kondisi soket lampunya. Segera kecangkan bila didapati soket tersebut kendur.
Lalu mengenai lapisan krom reflektor yang mengelupas, menurut Wandi itu adalah hal yang lumrah bila usia pakai kendaraan sudah di atas 5 tahun. Dan memang netizen yang mengeluhkan permasalahan tersebut, mobilnya keluaran 2013 alias sudah jalan 6 tahun pemakaian.
“Soalnya itu hanya lapisan seperti krom saja. Bila terkena panas terus menerus, lama kelamaan lapisan itu bisa mengelupas,” jelas Wandi. Namun, lanjutnya, kondisi tersebut bisa lebih cepat lagi, lanjut Wandi, bila bohlam yang digunakan dayanya yang lebih besar dari standar.
“Misal standarnya pakai 35 Watt lalu diganti pakai yang 55 Watt, ya bakalan cepat tuh resiko lapisan krom pada refletornya mengelupas,” imbuhnya. Selain itu, lampu yang terlalu panas juga bisa menimbulkan flek hitam kayak gosong di kaca foglamp.
Oh iya, Wandi juga mewanti pada pemilik mobil yang kaca foglamp- nya terbuat dari material plastik macam Suzuki Ignis, jangan sekali-sekali mengganti bohlam yang Watt-nya lebih gede dari standarnya.
“Kaca foglamp- nya bisa meleleh kalau pakai bohlam yang dayanya terlalu besar, karena lebih panas. Standarnya buat foglamp Ignis hanya 19 Watt, jenisnya H16. Sebaiknya bila bohlamnya harus diganti, cari yang sesuai standarnya saja,” tutup Wandi. • Dic
Ada beragam fitur kekinian yang ditawarkan oleh head unit masa kini, antara lain adalah konektivitas ke dunia maya atau Weblink. Fitur ini kini mulai banyak diaplikasi pada mobil-mobil terbaru. Contohnya seperti pada pada All New Toyota Rush, New Yaris, C-HR, All New Daihatsu Terios, All New Suzuki Ertiga, Wuling Almaz dan sebagainya.
Dengan fitur Weblink ini, Anda dapat menampilkan beberapa aplikasi pada smarthphone Anda ke head unit mobil kesayangan. Contohnya seperti Waze, penyedia musik online yang sedang popular, Youtube, Spotify dan sebagainya. Sehingga, perjalanan pun semakin nyaman dan menyenangkan.
“Selain itu, dengan fitur Weblink pengemudi bisa menggunakan aplikasi penunjuk arah tanpa harus bolak-balik melihat ke smartphone. Jadi lebih aman saat mengemudi,” ujar Suryadi, Kepala Bengkel Astrido Toyota Pondok Gede, Bekasi. Apalagi saat ini tengah heboh lagi soal aturan tidak boleh menggunakan GPS kala berkedara, terutama lewat handphone.
Berbeda dengan fitur Miracast yang membutuhkan fitur konektivitas nirkabel pada smartphone seperti Smart View, Screen Casting atau Screen Mirroring. Maka untuk fitur Weblink, Setelah mengunduh aplikasi Weblink host, pilih opsi Weblink sebagai konektivitas dengan head unit
Setelah itu akan muncul pop up notification, pilih Weblink
Setelah Weblink aktif, Anda juga bisa melakukan pengaturan tentang aplikasi yang akan digunakan.
Riding Position Handling
Duduk di jok setinggi 787 mm, rider dengan tinggi badan 170 cm dengan bobot 60 kg dapat dengan mudah menapakkan kedua kaki. Dengan posisi setang jepit yang masih berada di atas yoke, segitiga berkendara New CBR150R cenderung masih nyaman, karena posisi rider tak terlampau menunduk. Masih serasa sport touring, beda dengan dua rivalnya yang nunduk pure sport, yaitu All New Yamaha R15 dan Suzuki GSX-R150.
Busa joknya tidak terlalu tebal, tentu saja karena ini merupakan sebuah motor sport. Tetapi masih dalam taraf normal, untuk dipakai sehari-hari masih cukup nyaman.
Dengan postur yang ramping, dipakai riding harian melewati belantara kemacetan Ibu Kota, New CBR150R mudah saja untuk diajak selap-selip di antara mobil. Satu-satunya “pengganjal” spionnya, rasanya terlampau lebar sehingga mudah bersenggolan dengan spion mobil, jadi wajib hati-hati.
Harian enak, dipakai turing ke Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat lewat Cikidang ternyata juga nikmat. Terutama saat menemui jalan yang berkelak-kelok. Karakter sasisnya cukup rigid membuat pengendalian terasa stabil saat ditekuk melewati tikungan. Apalagi ditunjang redaman suspensi yang juga enggak goyang, setelan bawaan (3 di depan, 2 di belakang) ternyata juga sudah pas untuk bobot 60 kg.
Setingan suspensi standar juga cukup pas untuk meredam getaran ketika menghajar speed trap atau melewati jalan tak rata dan berlubang.
Bagaimana kalau bobot pengendara lebih ringan dan ingin lebih empuk? Setel saja preload- nya ke posisi lebih empuk di kedua suspensinya.
Oh ya, windshield baru yang lebih tinggi juga memberikan proteksi dari angin yang lebih baik dibanding CBR150R lama. Tapi karena ini motor sport, baru terasa kalau posisi berkendara menunduk maksimal seperti pembalap di trek lurus. Kalau berkendara normal angin tentu masih mengenai badan.
Sektor pengeremaman New CBR150R patut diacungi jempol, empuk dan pakem. Makin nyaman karena yang dites versi ABS, jadi enggak khawatir mengerem keras saat hujan sekalipun. Tapi buat yang belum terbiasa jangan kaget, karena tuas rem akan bergetar saat ABS bekerja. Terutama di pedal rem belakang.
Setelah selesai berkunjung ke Motor Bike Expo (MBE), rombongan Suryanation Motorland melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi beberapa tempat.
Lokasi pertama yang dikunjungi yakni Rebuffini yang terletak di kota Cassaga, Bergamo, Italia (23/1). Rebuffini merupakan sebuah tempat produksi komponen aftermarket khusus untuk Harley-davidson.
Menurut Rebuffini Livio, CEO dan juga desainer, ada kunci utama untuk pembuatan komponen aftermarket, yakni kualitas produk itu sendiri. “Proses lain yang juga penting pada pembuatan sebuah part aftermarket adalah melihat trend yang sedang berkembang dan juga mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen,” sebutnya.
Selain mendapat sambutan yang hangat, tim juga banyak mendapat pelajaran dari kunjungan tersebut. “Kami berkesempatan untuk berdiskusi dan melihat proses pembuatan salah satu produk aftermarket terbesar di dunia. Para peserta bisa mendapatkan inspirasi dan juga berdiskusi langsung mengenai pembuatan produk aftermarket yang dibutuhkan oleh pencinta motor custom. Ini akan menjadi sebuah pengalaman
reservoir
pemanis saja,” tutur Ahmad. Lanjut ke kaki-kaki, area ini kena ubahan cukup signifikan. Dimulai dari sok depan yang bertransformasi menjadi upside down. Sedangkan belakang diubah jadi single shock dengan penyesuaian pada dudukan di mesin, juga buat ulang dudukan atasnya. Oh ya, arm kanan juga diganti produk aftermarket dengan finishing
Naked bike sangar namun elegan dengan sedikit sentuhan retro, yang oleh Honda disebut konsep Neo Sport Cafe, akhirnya resmi masuk Indonesia lewat varian terbarunya CB650R. Di luar negeri, Neo Sport Cafe punya varian lengkap dari 125 cc, 150 cc, 250 cc, 300 cc, 650 cc dan 1.000 cc.
CB650R ini oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) diluncurkan di Bandung, Jabar (9/2). Dan dengan munculnya CB650R, untuk kelas 650 cc jadi hanya satu varian ini saja, “Karena CBR650R tidak ada perubahan yang baru, sehingga kami membawa tipe CB650R yang totally new, baik konsep, desain dan fitur,” terang Thomas Wijaya, Marketing Director PT. AHM
Tertarik pada big bike yang dua pilihan warna, yaitu Graphite Black dan Candy Chromosphere ini? Tapi sebelumnya, simak impresi pertama pada motor yang dijual Rp 265 juta OTR Jakarta. • Rangga, DAB