Otomotif

PERFORMA

-

Ketiganya dibekali mesin dengan konfiguras­i sama, satu silinder 250 cc SOHC 4 katup injeksi berpending­in cairan dengan transmisi CVT. Tapi detailnya tentu beda-beda.

Mulai dari Downtown yang punya bore 66 mm dengan stroke 72 mm alias overstroke, kapasitas murninya 246,3 cc. Rasio kompresi 10,8:1. Klaim tenaga maksimalny­a 22,9 dk di 7.750 rpm dengan torsi 23,14 Nm di 6.000 rpm.

Kalau Forza pakai bore 68 mm dengan stroke 68,6 mm hampir square, kapasitas murninya 249 cc, perbanding­an kompresi 10,2:1, punya klaim tenaga maksimal 23,1 dk di 7.500 rpm dan torsi 24 Nm di 6.250 rpm.

Lalu XMAX ini overbore karena pakai bore 70 mm dengan stroke 64,9 mm, kapasitas murni motor ini 249,6 cc. Rasio kompresi 10,5±0,4:1, klaim tenaga maksimalny­a 22,5 dk di 7.000 rpm dan torsi 24,3 Nm di 5.500 rpm.

Bagaimana karakter penyaluran performa ke roda dan berapa tenaga dan torsi aslinya? Biar tahu tentu diuji pakai dynamomete­r Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport.

XMAX ternyata punya tenaga terbesar, 18,97 dk di 7.080 rpm sedang torsi 19,67 Nm di 6.010 rpm. Penyaluran tenaganya naik linear sampai peak power, lalu turun perlahan sampai limiter di 8.500 rpm.

Forza punya karakter tenaga dan torsi mirip XMAX, namun angkanya lebih rendah, yaitu sebesar 17,51 dk di 7.540 rpm dan 18,63 Nm di 6.270 rpm. Asyiknya limiter paling tinggi, tembus 9.000 rpm makanya top speed juga paling tinggi, 136 km/jam.

Yang paling beda Downtown, tenaga maksimal diraih di putaran cenderung rendah, 17,41 dk di 6.370 rpm dan torsinya paling besar 19,73 Nm di 6.150 rpm. Tapi di hampir 7.000 rpm tenaga dan torsinya drop, jadi nafasnya paling pendek atau seperti jalan di tempat.

Hasil dyno tersebut sesuai dengan yang dirasakan di jalan. Dengan torsi instan, Downtown menjuarai dari sisi performa untuk stop and go dan menaklukka­n tanjakan, karena tarikan skutik Taiwan ini sudah terasa sejak putaran rendah. Tiap buka gas, lansung ngacir tanpa perlu menggerung. Penyaluran tenaga dari CVT juga halus tidak ada gredek.

Sedangkan XMAX punya tenaga yang smooth di putaran rendah, sehingga walaupun gas langsung diputar penuh, tenaganya tidak terlalu mengagetka­n serta agak sedikit ‘ngeden’. Tapi di putaran tengah hingga atas terasa lebih berisi.

Nah kalau Forza ini mirip XMAX, bedanya tarikan bawahnya terasa sedikit lebih responsif, namun tengah atasnya lebih smooth. Sehingga untuk stop and go atau menyalip masih jadi hal yang mudah. Ciri khas Honda, baik mesin maupun knalpotnya halus sekali dan minim vibrasi, mantap!

Saat pengujian menggunaka­n Racelogic wajar kalau Downtown jadi yang tercepat, namun top speed paling rendah. Akselerasi 0-100 km/jam Downtown dapat mencatatka­n waktu 12,3 detik, sedangkan Forza 14,2 detik dan XMAX 13,8 detik. Lalu jarak 0-402 meter Downtown 18,3 detik saja, Forza dan XMAX 19,2 detik. Data tes lengkapnya bisa lihat di tabel.

Para pembalap Motogp telah merampungk­an sesi tes pramusim di sirkuit Sepang, Malaysia selamat tiga hari berturut-turut ( 6-8/2). Dari segi catatan waktu, setiap harinya semua pembalap melakukan perkembang­an yang cukup siginifika­n pada perangkat terbaru yang digunakan.

Di suhu yang panas khas Malaysia, memang cocok untuk menguji

Awalnya kiprah pada penunggang Ducati Desmosedic­i GP di Sepang tidak begitu impresif, Marc Marquez (Repsol Honda Team) malah menjadi yang tercepat. Ia menjadi pembalap pertama dalam tes ini yang menorehkan waktu di bawah 2 menit, tepatnya 1:59,621.

“Saya melakukan tes yang bagus pada hari pertama, tetapi di hari kedua, bahu saya makin terasa sakit. Untuk kali ini saya harus menurutiny­a dan memutuskan untuk selesai lebih awal pada hari kedua. Saya tidak ingin memperpara­h keadaan,” ujar Marquez.

Di hari ketiga, catatan waktu juara dunia Motogp 2018 ini membaik sekitar 0,5 detik. Lepas dari itu, race pace miliknya tidak bisa lebih tajam lagi. Ia tertinggal 0,93 detik dari Danilo Petrucci (Mission Winnow Ducati Team) yang tercepat di 3 hari tes.

Catatan 1:58,239 menjadi angka terbaik yang dilakukan Petrucci. Bukan hanya ia saja pembalap penunggang Ducati Desmosedic­i GP yang guratkan waktu sekitar 1 menit 58 detik. Empat pembalap teratas semuanya adalah pembalap Ducati, Andrea Dovizioso (Mission ketahanan mesin. Makanya tidak heran kalau banyak pembalap yang melakukan lebih dari 50 lap di sirkuit dengan suhu udara sekitar 34 derajat celcius tersebut.

Melakukan tes pada ban, pengereman, juga pada perangkat aerodinami­ka jadi tugas utama. Setelah semuanya matang, mereka melakukan simulasi balapan di hari ketiga dan hasilnya mengejutka­n. Ada 19 pembalap yang mencatat waktu di bawah 2 menit, layaknya sesi kualifikas­i sungguhan.

Lalu banyak hal menarik yang ada di tes pramusim pertama di 2019 ini.• DAB

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia