PERFORMA
Mesinnya masih sama dengan varian sebelumnya, berkapasitas murni 149,4 cc dengan piston 57,4 mm dan stroke 57,8 mm. Klaim tenaga maksimalnya 11,3 dk di 8.000 rpm dengan torsi 11,2 Nm di 6.000 rpm. Yang berbeda adalah standar emisi gas buangnya, sudah Euro 4, tapi diklaim lebih bertenaga. Apa iya?
Langsung saja dites! Sejak distarter, suara dari dinamo maupun mesin dan knalpotnya terdengar halus. Respons mesin saat gas dibuka terbilang bagus, direspons cepat serta halus tanpa gejala gredek di CVT. Karenanya untuk stop and go lebih enak, tidak seperti Speedfight 4 yang menggerung terlebih dulu.
Eits sebentar, ternyata di 40-60 km/jam juga masih menggerung seperti selip di CVT, namun lewat dari kecepatan itu langsung kembali ngacir sampai mencapai top speed 110 km/jam, atau 10 km/ jam lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya.
Mesin lebih responsif pun terbukti dari hasil tes akselerasi menggunakan Racelogic. Seperti kecepatan 0-60 km/jam dicapai dalam waktu 6,2 detik, Django lama 7,4 detik. Begitu juga jarak 0-402 meter ditempuh hanya dalam 20,7 detik, sebelumnya butuh waktu 22,3 detik. Lebih ngacir!
Top speed di Racelogic juga meningkat, generasi sebelumnya hanya 98,5 km/jam dan generasi mesin Euro 4 dapat mencapai 107,2 km/jam. Hasil tes lengkapnya bisa lihat di tabel. data
Tipe mesin
Kapasitas mesin Bore x stroke Tenaga maksimum Torsi maksimum Perbandingan kompresi Emisi PXLXT
Jarak sumbu roda
Jarak terendah ke tanah
Berat kosong
Kapasitas tangki bensin
Sokbreker depan Sokbreker belakang
Cakram depan 200 mm Cakram belakang 190 mm Ban CST 120/70-12