Otomotif

TIDAK KHAWATIR TERHADAP BISNIS

-

Ada kekhawatir­an, wacana pembatasan usia kendaraan di Jakarta bakal mematikan bisnis bengkel umum. Sebab pangsa pasar

bengkel umum didominasi oleh mobil yang habis masa garansinya. Termasuk mobil- mobil rakitan di atas 10 tahun.

“Wacana Pemprov DKI menurut kami baik khususnya dalam rangka mengendali­kan lalu lintas di DKI dengan pembatasan usia kendaraan,” terang Mohammad Fakhrid Syaifullah, GM Operationa­l and Developmen­t Nawilis. Dirinya melanjutka­n, kebijakan tersebut tak akan terlalu berdampak pada bisnis. “Khususnya Nawilis karena segmen konsumen kami menengah, tidak akan terlalu berdampak terhadap bengkel Nawilis. Kondisi saat ini mobil yang masih di garansi APM pun untuk spooring dan balancing- nya di lakukan di cabang Nawilis,” tuturnya lagi.

Masih menurutnya, profil konsumen didominasi 55% oleh mobil-mobil yang habis masa garansi, kemudian 45% mobil masih garansi.

Lantas bagaimana dengan nasib bengkel umum lainnya, yakni Carfix yang kini mulai menggurita dengan membuka sejumlah cabang.

“Kami mendukung keputusan Pemprov DKI, dan kami mengundang warga Jakarta untuk datang ke Carfix melakukan cek mobil untuk mendukung kebersihan udara Jakarta,” sebut Sigit Wahyu Anggoro, Head of Marketing Carfix.

Ia menambahka­n, terutama mobil- mobil yang sudah tidak di- cover garansi dari APM. “Biasanya setelah tiga tahun ya, jadi selama tahun ke-3 hingga tahun ke-10 masih bisa melakukan perawatan di bengkel kami. Carfix bisa melakukan servis mesin, overhaul, ban, kaki-kaki dan transmisi, pokoknya servis apa saja pasti fix,” promonya seraya bilang telah beroperasi empat outlet Carfix di Jabodetabe­k.

Seberapa besar pengaruhny­a, Sigit mengatakan tidak terlalu signifikan. “Komposisi terbesar sekarang di umur 3-5 tahun, jadi tidak terlalu signifikan mengurangi jumlah visitor,” katanya lagi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia