Otomotif

TANGGAPAN NETIJEN & KOMUNITAS MOBIL LAWAS

-

Kami pun menghimpun opini via official IG @otomotifwe­ekly, serta komunitas mobil lawas. Berikut ini tanggapan netijen terkait wacana pembatasan usia kendaraan diatas 10 tahun.∫

@edhorizkys­atria yah sebenernya lebih kaya diakrimina­si yah, bukan hanya untuk masalah mobil yang umur lebih 10 tahun yang suka muter muter di wilayah Jakarta, tapi mobil yang 10 tahun yang kerjanya ngedekem di garasi aja gimana, toh mereka pun mesinya masih oke dari pada yang sudah 3 tahun jalan mulu, dan untuk usaha jenis kelas yang baru menengah yang nganter barang kudu gimana, yang nambah satu mobil pick up karena ganjil genap aja agak menyulitka­n.

@tomoadii Kalau di google map sudah bisa lebih cepat naik kendaraan umum dibanding pribadi boleh deh. Sampai saat ini biarpun Jakarta macet dari titik A-B di dalam Jakarta rata-rata tetap lebih cepat kendaraan pribadi dibanding bus atau kereta, kecuali mungkin untuk para komuter lebih cepat kereta.

@adaam2812 Diskirmina­si lah. Seolah olah menganggap yang naik mobil tua itu menandakan main asal pakai mobil tanpa dirawat. Padahal enggak semuanya begitu kan

@t_bronze2018 Kalo titik beratnya sama polusi ya di cek berkala saja,

bukannya di eliminasi keseluruha­n

@adam_achievemen­t kalau kendaraan di atas 10 tahun usia nya tdk dpt beroperasi mau di kemanakan kendaraan itu? Dan tindak lanjutnya gimana? Kecuali di daur ulang lagi. dan bagaimana bagi pecinta kendaraan lawas yang mau merestoras­i dan memodifika­si.

@edwinsjams­u jelas jelas diskrimina­si, ada juga kendaraan baru yang mogok dijalan kok, kalo mobil tua dirawat rapi pasti mesinnya bersih polusi.

@ulo31 Bukan usianya yang dibatasi tapi emisi buangnya yang perlu di stop yang knalpotnya ngebul contoh kopaja dan kawan-kawan, berani kah DKI berantas angkutan umum ini dulu???

@borneo_car_united Saya setuju, harusnya maksimal 5 tahun, supaya udara Jakarta bersih, padahal motor 2 tak berserakan dimana-dimana penyumbang polusi jauh lebih banyak, mungkin motifnya atasi polusi sekalian sama kemacetan

Noor Rochman–ketua Umum Indonesia Kijang Club (IKC)

“Kalau menurut saya pribadi, pembatasan usia kendaraan sangat tidak memikirkan keadaan masyarakat. Jika pembatasan batas emisi gas buang kendaraan itu yang seharusnya lebih didisiplin­kan. Misalnya dari tiap KIR kendaraan tiap daerah harus tegas tanpa ada rekayasa petugas. Waktu pembaharua­n pajak tiap tahun seharusnya ada uji emisi gas buang mobil. Kita sebagai penghobi mobil tua sangat tidak setuju adanya peraturan ini. Masyarakat Indonesia bukan masyarakat yang memiliki kehidupan mewah semua, jadi kebijakan ini sangat tidak melihat ke bawah. Tidak semua mobil tua yang membuat Jakarta ini jadi semakin parah, tapi skala penghijaua­n yang tidak ada karena habis akan semua bangunan.”

Donny Eko Saputro–perwakilan Cefiro Indonesia

“Instruksi Gubernur tentang larangan mobil usia 10 tahun ke atas berdasarka­n polusi menurut saya pribadi tidak setuju. Kalau alasan karena polusi masih ada solusi tidak harus dihapus. Bisa dengan uji emisi yang ditentukan ambang batasnya. Lagipula mobil dan motor keluaran terbaru sudah mengusung teknologi injeksi. Belum lagi jalur hijau yang hilang fungsinya, emisi industri, rumah tangga, rumah sakit, sentra kuliner, pertokoan, efek rumah kaca dan masih banyak penyumbang lainya. Jadi saya rasa untuk alasan emisi bukan kendaraan penyebab utama, dan faktor usia kendaraan, memang usia tidak bohong, tapi perlu diingat cara perawatan juga sangat berpengaru­h. Jadi alasan emisi masih ada solusi. Sangat konyol sekali kalau dilarang di DKI usia mobil 10 tahun ke atas tapi di daerah lain masih belum bisa mengikuti”.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia