Otomotif

‘ SUNATAN’ MASSAL DI ZHUHAI

-

Awal

musim ini ada regulasi baru di Asia Road Racing Championsh­ip (ARRC) untuk kelas Asia Production 250 (AP250). Regulasi itu adalah jika pemuncak klasemen berjarak 50 point dari pembalap di peringkat kedua, maka akan kena ‘sunat’ atau penguranga­n 500 rpm pada mesinnya.

Hal ini menimpa pembalap Indonesia, Andy Muhammad Fadly (Manual Tech KYT Kawasaki Racing) sejak ronde ketiga di Thailand. Tapi untuk ronde kelima di sirkuit Zhuhai, Cina (10-11/8) ia tak sendirian. Sebab regulasi itu juga berlaku bagi pembalap di peringkat kedua dan ketiga, jika jarak point mereka sudah 50 atau lebih dari pembalap di peringkat lima klasemen.

Alhasil pembalap AP Honda Racing Thailand, Muklada Sarapuech dan duo Astra Honda Racing Team (AHRT), Irfan Ardiansyah dan Awhin Sanjaya pun kena penguranga­n 500 rpm pada mesinnya. “Sedikit lebih ketat pas di race 2 karena kemampuan motor jadi sama. Cuma saya lebih sial saja dengan sedikit masalah, jadinya finish di posisi sembilan,” kata Fadly.

NAPAS LEGA

Para pembalap yang pakai Honda CBR250RR masih bisa sedikit lega. Pasalnya maksimal rpm motor bikinan Indonesia itu masih lebih tinggi dari kedua rivalnya, Kawasaki Ninja 250 dan Yamaha R25. Meski kena sunat’, para pembalap Honda masih mendominas­i lima besar saat balapan kedua AP250 ARRC Cina.

Penguranga­n putaran mesin ini menjadi peluang bagi Rafid Topan Sucipto (Bikecorner SYS KYT Racing Team) yang juga memakai Honda CBR250RR. Ia tidak kena penguranga­n rpm, jadi hanya menunggu momen para pembalap tim pabrikan Honda itu membuka celah atau melakukan kesalahan.

“Saya tunggu sambil mempelajar­i gerakan mereka. Saat ada kesempatan, saya langsung masuk posisi pertama pas sudah lap terakhir. Alhamdulil­lah masih bisa meraih kemenangan,” tutur Topan, sapaannya.

Dua kemenangan Topan di Zhuhai menjadi kesuksesan besar bagi pembalap asal Jakarta Utara itu. Juga bagi Irfan Ardiansyah yang menggondol double podium pada ronde kelima kali ini. Ia memang punya peluang menang, namun power motor yang dikurangi itu, membuat ia kalah di trek lurus dari Topan saat mendekati garis finish.

“Saya melakukan tekanan pada lap-lap akhir. Sayang sekali, saya tertinggal 0,093 detik saat mencapai garis finish. Perolehan dua podium di Cina ini sangat berharga dalam pengumpula­n point dan perebutan juara AP250,” ucap Irfan.

Kini ia hanya berjarak lima angka dari Fadly di klasemen sementara. Ronde selanjutny­a akan digelar akhir September di sirkuit Sepang, Malaysia. Namun kemungkina­n besar, gelar juara AP250 baru bisa ditentukan pada race kedua pada ronde terakhir di sirkuit Buriram, Thailand. •

 ??  ?? ‘
 ??  ?? Irfan Ardiansyah kian dekat dengan peluang juara AP250 Fadly (108) rasakan sedikit masalah dengan Kawasaki Ninja 250 miliknya AHRT
FOTO : TWMR
Irfan Ardiansyah kian dekat dengan peluang juara AP250 Fadly (108) rasakan sedikit masalah dengan Kawasaki Ninja 250 miliknya AHRT FOTO : TWMR
 ??  ?? Rafid Topan koleksi dua kemenangan di Cina, cari sponsor untuk musim depan
Rafid Topan koleksi dua kemenangan di Cina, cari sponsor untuk musim depan

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia