Otomotif

JAKARTA MASIH KEKURANGAN BENGKEL UJI EMISI

-

Daripada cari-cari persoalan baru, mengapa tidak fokus pada penertiban uji emisi. Yang hingga kini jumlah bengkel ujinya masih kurang, tak sebanding dengan populasi kendaraan di Jakarta.

Hal ini diungkapka­n Andono Warih, Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta, ketika OTOMOTIF mewawancar­ainya (15/7). “Saat ini ada 150 bengkel yang telah bekerja sama melayani uji emisi. Padahal di Jakarta ada 3,5 juta kendaraan, sehingga masih dibutuhkan 933 bengkel,” rinci pria ramah ini.

Pihaknya telah memiliki platform uji emisi digital, yang bernama e-uji emisi. Bisa diunduh via Play Store di Android. Kedepannya data yang terekam melalui e-uji emisi ini, akan diolah untuk menentukan insentif serta disinsenti­f bagi kendaraan yang telah/belum melakukan pengujian emisi gas buang.

“Data kita kirimkan ke Samsat, bagi kendaraan yang dinyatakan lulus uji emisi akan diberikan insentif pajak. Jika belum akan diberikan disinsenti­f berupa sanksi, misalnya kena pajak progresif. Selain itu data kita kirim ke operator parkir di Jakarta. Kendaraan yang tidak lulus uji emisi dikenakan tarif parkir lebih mahal,” tegas Andono.

Namun, pihaknya masih belum bisa mengimplem­entasikan tindakan tersebut, lantaran belum siap regulasi dan sistemnya.

“Tahun 2020 kita bisa, mungkin akan kita implementa­si. Nanti akan kami paksa, misalnya efektif per tanggal 17 Agustus 2020, data akan kita sebar ke Samsat dan operator parkir di seluruh Jakarta,” imbuhnya lagi. ●

 ?? FOTO: HARRYT ??
FOTO: HARRYT

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia