Otomotif

PERFORMA

-

Mesin yang dipakai ADV150 basisnya sama dengan PCX 150, 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup berpending­in cairan. Beda utama ada di intake, exhaust, mapping ECU dan bagian CVT. Seperti diulas edisi lalu, roller ADV150 berbobot 20 gr, lebih berat 3 gr dari milik PCX, lalu pakai per CVT lebih panjang.

Efeknya klaim tenaga lebih rendah namun torsi lebih tinggi, tepatnya ADV150 punya tenaga 14,4 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm di 6.500 rpm, tenaganya 0,2 dk lebih kecil namun torsinya 0,6 Nm lebih besar dibanding PCX 150.

Bagaimana impresi di jalan? Karakter sebenarnya mirip banget dengan PCX karena bedanya tipis, apalagi bobot 1 kg lebih berat. Saat tarikan awal cukup responsif, namun pada kecepatan menengah atau sekitar 60 km/jam ke atas terasa terlalu smooth.

Buat stop and go di Denpasar yang cukup macet terbilang masih menyenangk­an, namun saat melibas jalan tanjakan curam menuju Kintamani membutuhka­n kesabaran ekstra, apalagi jika sampai kehilangan momen.

Misal ketika lewat jalur membelok dan menanjak, rider di depannya mengerem terlalu keras, otomatis kecepatan turun drastis. Untuk kembali meraih kecepatan seperti semula butuh waktu cukup lama, jadi harus sabar. Tipsnya jika melibas jalur menanjak dan berkelok, mesti pintar rolling speed.

Oiya ketika lewat jalan By Pass, sempat ketemu kondisi sepi sehingga bisa mencoba top speed. Ternyata mentok di angka 117 km/jam. Mirip PCX yang saat dites dapat 118 km/jam. Pada kecepatan segitu, getaran mesinnya terbilang tetap halus.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia