PERIKSA DUA KOMPONEN INI!
Sejak diluncurkan 2017 lalu, Suzuki Ignis masih sangat diminati konsumen Tanah Air. Meskipun awal 2019 ini penjualannya mengalami penurunan.
Tampilannya yang unik bak sebuah crossover, jadi daya tarik tersendiri di mata penyuka otomotif Tanah Air. Begitu pula dengan kegesitan dan keiritannya sebagai sebuah city car.
Namun tentunya perjalan mobil yang sempat membuat heboh pasar city car di Indonesia ini, tak selalu mulus. Ada saja pemiliknya yang mengeluhkan munculnya kendala, terutama di seputaran mesin.
Setelah kasus transmisi saat awal-awal kiprahnya di Tanah Air, beberapa waktu lalu ada pemiliknya yang mengeluhkan munculnya bunyi berisik dari ruang mesin.
“Bunyi berisik itu muncul terutama saat putaran rendah atau ketika mulai berakselerasi,” sebut Haryadi, pengguna Ignis GX transmisi manual keluaran awal (2017).
Anehnya, lanjut warga Jakarta Barat ini, suara berisik tersebut terdengar jelas hingga ke kabin. Nah, lantaran merasa tidak nyaman, akhirnya Ignis GX M/t-nya itu ia bawa ke bengkel resmi untuk diperiksa penyebabnya.
“Setelah dicek oleh mekanik, baru ketahuan sumber bunyi datang dari getaran katup ekspansi AC yang bersentuhan dengan sasis dudukannya,” beber Haryadi.
Seharusnya, lanjut karyawan swasta ini, pada dudukan katup ekspansi AC tersebut terdapat karet peredam yang mengililingi tempat ekspansi AC bersarang. “Nah di Ignis gue itu karet tersebut copot, sehingga membuat ekspansi Ac-nya mentok ke sasis terdampak getaran mesin,” jelasnya.
Setelah karet tersebut diganti baru, masalah bunyi berisik tadi pun langsung hilang. “Untungnya mobil gue masih garansi, jadinya diganti
free,” girang Haryadi. Selain masalah bunyi berisik di ruang mesin akibat katup ekspansi mentok ke sasis seperti yang dialaminya,, ada juga pengguna Ignis yang mengeluhkan bunyi mengganggu di seputaran mesin.
“Ada bunyi keerrr… cukup keras di mesin. Waktu dicek ke beres ( bengkel resmi, red), ternyata akibat bearing altenator- nya ‘kena’,” ujar pemilik Ignis GX AGS yang enggan disebut namanya.
Menurut Suwandi, service advisor beres Suzuki PT Sejahtera Buana Trada di Pulogadung, Jakarta Timur, memang pihaknya pernah beberapa kali menangani keluhan soal bearing altenator atau generator ini.
“Rata-rata karena usia pakainya sudah cukup jauh, dan yang kena umumnya bearing bagian depannya saja. Selama masih dalam masa garansi, yaitu sampai 50.000 kilometer atau 3 tahun, ya kita lakukan penggantian secara free. Bahkan kami langsung ganti generator assy,” ucapnya.
Namun bila masa garansi telah habis, bila ingin melakukan penggantian bearing generator bagian depannya, Anda mesti siapkan koncek Rp 383.500. Itu belum termasuk jasa bongkar pasangnya. Tapi bila bearing rotor bagian belakangnya ikut ‘kena’, “Mesti ganti berikut rotor- nya, karena bearing- nya menyatu dengan rotor,” tukas Wandi, sapaan akrabnya.
Harga rotor assy untuk Ignis dibanderol Rp 1.598.000. Sementara kalau beli generatornya secara utuh ( assy), mesti rogoh kocek lebih dalam lagi, yaitu hampir Rp 4 juta. Weww..! . •