OKNUM TIKUS SABOT FORTUNER
Firman sempat dibuat kebingungan dengan Toyota Fortuner keluaran 2014 miliknya. Pasalnya, suatu hari mobil SUV kesayangannya itu mendadak mogok ‘menggelinding’. “Mesinnya sih bisa distart, namun langsam sebentar kemudian bergetar kencang. Kayak mesin genset gitu,” kata pria ahli IT yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat ini. Hmmmm…, kenapa ya?
Beberapa dugaan terus muncul di kepalanya. Mulai dari salah menelan bahan bakar, sensor jebol hingga kadar air berlebih di solar. Namun begitu, di sela kesibukannya yang superpadat, pola pikir praktisnya muncul, yaitu segera call layanan servis panggilan. “Hallo..., bisa ke rumah dong?!” tukasnya pada petugas layanan servis panggilan yang menerima telepon.
Enggak lama nongol deh sebuah low MPV ceper ‘ kepaksa’ karena membawa muatan sebengkel. Sang mekanik, Hendra namanya, langsung buka kap mesin setelah dengar brief dari Firman. Tangan gesit Hendra terus melepas engine cover dan pendingin udara di bawahnya.
Sekitar lima menit kemudian, jemarinya menggenggam soket dengan kabel terputus. “Ini Pak masalahnya, kabel soket injektornya putus digigit tikus,” kata pria asli Sunda ini sembari menyiapkan solder untuk mematri kembai kabel ke konektor.
Sambil mengunyah cemilan yang disiapkan Firman, Hendra menyolder dengan santai. Enggak sampe 10 menit kabel konek kembali. Selanjutnya dia pasang kabel berikut soket tersebut ke tempatnya semula, sambungan terus diisolasi. Enggak lupa menginstalasi pendingin udara dan kaver mesin.
Langkah terakhir, mesin dijajal, cekewewew.. brumm..! Geraman bas khas mesin diesel terdengar rata, enggak batuk-batuk ala mesin genset. Getarannya pun kembali normal. Siiip
dah! “Jadi Pak, kasus gigitan tikus macam ini sudah saya tangani sepuluh kali. Semua di lokasi yang sama, di kabel injektor,” kata pria lulusan SMK tersebut.
Sembari menyelesaikan administrasi, Hendra memberi saran preventif ke Firman. Yakni, taburkan lada hitam ke ruang mesin, utamanya di dekat kabel injektor. “Tikus itu enggak tahan sama material beraroma tajam,” katanya lagi. Firman manggut-manggut setengah kagum setengah happy. “Ooh
gitu toh gejala, penyebab dan preventif-nya. Dasar tikus!” •