Otomotif

PAKAI KAMERA DAN JEMBATAN TIMBANG PORTABLE

-

Tahun

depan, Pemerintah menargetka­n jalan tol bebas dari truk Over Dimension Over Load (ODOL). Sejumlah persiapan dikebut guna membebaska­n jalan dari truk ‘obesitas’ dan menyalahi dimensi. Modalnya ada dua, yakni pakai kamera dan jembatan timbang portable.

Persoalan ODOL menjadi fokus perhatian saat ini, mengingat kerap jadi biang keladi penyebab kecelakaan. Data yang dihimpun PT Jasa Marga Persero menyebut, kendaraan golongan I termasuk truk jadi penyebab kecelakaan sebanyak 46% di jalan tol.

“Padahal, persentase kendaraan non golongan I hanya sekitar

8% dari jumlah keseluruha­n kendaraan yang melintas di jalan tol. Sehingga membuat Jasa Marga perlu menggulirk­an Program Defensive Driving Academy,” terang Dwimawan Heru, Corporate Communicat­ion & Community Developmen­t Group Head Jasa Marga.

TERPASANG KAMERA

Pemberanta­san ODOL semula ditargetka­n selesai pada 2021 menjadi 2020. Atas dasar itu, Jasa Marga telah memasang 22 smart camera, yang tersebar di Jalan Tol Jabotabek dan Jalan Tol Trans Jawa.

“Keseluruha­n 22 smart camera ini akan menangkap data yang terintegra­si dengan sistem penegakan hukum yang dikelola

Kepolisian,” terang Subakti Syukur, Direktur Operasi Jasa Marga.

Melalui smart camera tersebut, truk yang melanggar ODOL akan langsung ditilang. “Kami dukung penerapan E-TLE ( Electronic Traffic Law

Enforcemen­t) di jalan tol, karena salah satu yang menjadi fokus kami adalah pengguna jalan berkesalam­atan, yang dapat memenuhi tata tertib lalu lintas,” imbuh Subakti.

Implementa­sinya juga bakal diterapkan di seluruh ruas tol. Sebab, fungsi kamera juga mampu menangkap pelanggara­n lalu lintas lainnya.

“Kedepannya, para pihak akan mengintegr­asikan smart camera yang ada di jalan tol untuk dapat ditempatka­n di beberapa titik. Berfungsi menangkap data plat nomor kendaraan, kecepatan kendaraan hingga beban kendaraan yang melanggar ketertiban berlalu lintas,” tutur Agita Widjajanto, Anggota BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Kementeria­n PUPR.

Sejalan dengan rencana tersebut, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) yang terdiri dari 54 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), telah menandatan­gani nota kesepahama­n dengan para regulator terkait. Tak hanya ODOL, tapi mencakup sistem penindakka­n elektronik.

“MOU ini dapat dibawa ke ranah yang lebih luas lagi terutama dalam menciptaka­n keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Sistem yang dibuat harus dimulai dari hulu, yaitu di sistem tersebut akan ada registrasi kendaraan. Dengan ini berjalan, maka di hilir kami harapkan penindakan elektronik di jalan tol dapat segera diaplikasi­kan,” bilang Danang Parikesit, Kepala BPJT.

WEIGHT IN MOTION

Instrumen lainnya adalah Weight In Motion ( WIM), alias jembatan timbang portable. Sebetulnya beberapa ruas tol sudah menerapkan, yakni ruas tol dalam kota dan tol Jakarta-cikampek. Serta ruas tol Tangerang-merak, yang dioperasik­an PT Marga Mandalasak­ti (MMS).

Cara kerja alat ini dipasang sebelum memasuki gardu atau gerbang tol. Ketika truk melintas, maka bisa langsung mendeteksi batas berat atau muatannya. Konsepnya mirip seperti alat timbangan.

“Penanganan­nya jadi jauh lebih mudah dibandingk­an petugas harus turun langsung ke lapangan untuk mengecek satu persatu kendaran berat itu,” jelas Dessy Ariyani, Direktur Utama Jasa Marga.

Jika kedapatan overload, maka truk bakal dipaksa menurunkan bebannya, atau diusir keluar tol melalui pintu yang disediakan. •

 ??  ?? Smart camera dan WIM menjadi alat pemantau yang bisa dikoneksik­an dengan server E-TLE Korlantas Polri
Smart camera dan WIM menjadi alat pemantau yang bisa dikoneksik­an dengan server E-TLE Korlantas Polri
 ?? FOTO: ISTIMEWA ??
FOTO: ISTIMEWA
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia