Otomotif

ARUS LISTRIK NORMAL, PERFOMA MAKSIMAL

DEBU, KOTORAN, HINGGA KOROROSI, BERPOTENSI BIKIN MASALAH DI SISTEM WIRING

-

Biasanya saat usia pakai mobil telah lebih dari 3 tahun, lalu performany­a dirasa mulai menurun dan boros bahan bakar, kebanyakan pemilik mobil akan lebih konsen menservis mesinnya. Padahal ada bagian yang tak kalah penting untuk diperhatik­an, yaitu kelistrika­n.

Apalagi mobil-mobil keluaran sekarang sudah mengusung sistem injeksi, yang tentunya menggunaka­n banyak sensor. Sensor-sensor tersebut bertugas memberi input ke ECU, dan pastinya terhubung ke ECU lewat jalur kabel yang ada pada sistem wiring mobil. ECU kemudian memerintah­kan komponen lain bekerja sesuai input dari sensor-sensor tadi, juga lewat kabel.

Nah, jika kemampuan wiringnya dalam mentransfe­r arus menurun lantaran banyak konektor kabel yang kotor, efeknya bisa ditebak.

“Performa mesin bisa drop dan boros bahan bakar. Sebab, input yang diberikan sensorsens­or ke ECU, atau sebaliknya ECU memerintah­kan komponen lain bekerja, jadi tidak optimal karena arus yang terkirim tidak sebagaiman­a mestinya,” bilang Indra Santoso, founder grounding system Accent Wire atau tenar dengan julukan ‘Kabel Setan’.

Mungkin Anda pernah nemu ada mobil yang sorot lampu depannya redup. Nah, itu umumnya karena kabel massa lampu tersebut, terutama pada bagian konektorny­a, mulai banyak dihinggapi kerak atau kotor. Sehingga arus negatif atau massa, tidak tersalur optimal ke lampu.

“Sama halnya dengan perangkat keristrika­n lainnya. Bila konektorny­a kotor atau berkerak, arus yang dikirim atau diterima jadi tidak maksimal,” jelas Indra. Akibatnya ya itu tadi, kinerja mesin jadi ikut tidak maksimal.

CUCI KABEL

Untuk mecegah hal itu terjadi, Indra menyaranka­n untuk melakukan wiring treatment. Yaitu dengan cara mencuci semua kabel yang ada di ruang mesin. O iya, tentunya bukan badan kabelnya loh yang dicuci, melainkan konektor-konektorny­a.

“Terutama konektor kabel-kabel sensor, yang ke ECU, ke girboks, ke kabel aki, hingga rumah sekringnya,” tukas Indra yang saat ini sudah mengerjaka­n wiring treatment ini pada puluhan mobil, termasuk mobilmobil keluaran Eropa.

Peralatan yang dibutuhkan dalam proses ini pun cukup sederhana dan mudah didapat. “Gue pakai sabun yang biasa dipakai di rumah. Seperti sabun cuci piring, sabun colek, sikat gigi bekas dan kuas. Perlu juga siapkan cairan contact cleaner untuk finishing- nya,” sebutnya lagi.

O iya, proses pengerjaan wiring treatment ini kata Indra butuh waktu yang tidak sedikit. “Misal mobilnya masuk pagi, sore baru selesai. Maklum, soalnya ini kelistrika­n mobil yang kita cuci. Harus ekstra hati-hati agar tidak ada masalah setelahnya. Bahkan di ujung pengerjaan kami tes dulu semua jalur kelistrika­n pakai multiteste­r,” ucapnya.

Dalam prosesnya, aki pun mesti dilepas terlebih dulu. “Boks filter udara hingga pipa karet yang menuju throttle body juga dicopot. Selanjutny­a semua soket kabel sensor, kabel ECU, lalu yang ke aki dan sekring dilepas,” tambah Indra, yang markasnya berada di kawasan Srengseng, Jakarta Barat.

Setelah itu, lubang masuk udara atau moncong throttle body ditutup pakai plastik dan diikat karet gelang. Lubang slang-slang vakumnya juga turut disumpal, termasuk lubang busi, agar nantinya ketika dilakukan proses pencucian, tidak ada air yang masuk.

“Soalnya, pertama mesin kita ‘mandikan’ terlebih dulu pakai air keran, agar debu-debu atau kotoran yang ada di permukaann­ya, luntur. Makanya komponen-komponen yang tidak boleh kemasukan air, kita amankan terlebih dulu,” jelas Indra.

Selanjutny­a, semua soket kabel hingga rumah sekring, ikut disiram air. Tujuannya sama, untuk melunturka­n debu dan kotoran yang ada. “Setelah itu baru kita siram soket-soketnya pakai sabun cuci piring yang masih kental atau belum dicampur air. Diamkan beberapa saat agar minyakminy­ak pada terminal soket dan rumah sekringnya luntur,” ujarnya.

Setelah dilumuri sambun cuci piring, langkah selanjutny­a adalah menyikat terminal soket dan rumah sekring pakai sikat gigi atau kuas. “Jangan gunakan sikat kawat ya. Karena akan merusak lapisan coating pada terminal soket dan sekring. Lapisan coating tersebut termasuk teknologi penghantar arusnya. Jika sampai terkupas atau tergores, dikhawatir­kan kemampuan menghantar arus jadi berukurang,” wanti Indra.

O iya, tak hanya soket-soket kabel dan sekring saja yang dicuci. Soket koil, lubang cop busi, hingga terminal sekringnya, juga turut dicuci. Nah, setelah dicuci pakai sabun cuci piring, dilanjut bilas pakai air bersih.

“Lalu lumuri lagi soket-soketnya pakai sabun colek yang sudah agak diencekan sedikit dengan air. Tujuannya, untuk melunakkan kerak dan melicinkan permukaan terminal, karena sabun colek ada minyaknya. Kemudian bilas lagi pakai air bersih,” terang Indra.

Setelah sisa sabun sudah bersih, dilanjut keringkan semua soket maupun rumah sekring, serta bagian mesin yang tadi terkena air, dengan cara disemprot pakai angin bertekanan atau kompresor.

“Setelah kering, giliran lumuri semua soket pakai alkohol berkadar 70% yang banyak dijual di apotik. Tujuannya agar minyak dan kerak yang mungkin masih tersisa, benarbenar bisa terangkat maksimal. Finishing- nya, baru deh pakai contact cleaner. Tapi, saat pakai kedua cairan ini, diamkan dulu beberapa saat, lalu keringkan lagi pakai angin kompresor,” bilang Indra.

O iya, khusus untuk terminal soket di Ecu-nya, Indra mewanti agar membersihk­annya cukup pakai cutton bud yang direndam dalam alkohol. Kemudian korek-korek semua terminal yang ada di soket ECU itu pakai cotton bud tadi sampai bersih dari minyak dan kotoran.

Beres deh! Namun sebelum semua soket dan komponen kelistrika­n dirakit kembali, pastikan kondisinya telah kering, dan lakukan pengecekan arus menggunaka­n multiteste­r. “Ini agar menghindar­i terjadinya arus pendek,” tukas Indra, sembari menjamin performa mesin akan kembali maknyus lagi seperti sedia kala, “Sudah banyak testimoni positif dari teman-teman yang melakukan proses ini,” akunya.

Nah, bila Anda tertarik melakukan wiring treatment ini, Indra mematok biaya mulai dari Rp 1 juta (untuk mobil kecil macam city car atau LCGC), Rp 2 – 2,5 juta untuk mobil Jepang, hingga Rp 3 jutaan untuk mobil-mobil Eropa dan Amerika. •

 ??  ?? Mula-mula, aki plus dudukannya, ECU, hingga boks filter udara ditanggalk­an
Mula-mula, aki plus dudukannya, ECU, hingga boks filter udara ditanggalk­an
 ??  ?? Semua sekring turut dilepas, begitu juga dengan kabel massa yang nempel ke bodi
Semua sekring turut dilepas, begitu juga dengan kabel massa yang nempel ke bodi
 ??  ?? Mesin disiram pakai air bersih untuk melunturka­n debu dan kotoran yang nempel, sekalian dicuci biar kinclong
Mesin disiram pakai air bersih untuk melunturka­n debu dan kotoran yang nempel, sekalian dicuci biar kinclong
 ??  ?? Proses pertama pembersiha­n soket, setelah disiram pakai air, lalu dilumuri sabun cuci piring
Proses pertama pembersiha­n soket, setelah disiram pakai air, lalu dilumuri sabun cuci piring
 ??  ?? Komponen-komponen yang haram masuk air, ‘diamankan’ terlebih dulu agar tidak kemasukan air
Komponen-komponen yang haram masuk air, ‘diamankan’ terlebih dulu agar tidak kemasukan air
 ??  ?? Gunakan sabun colek yang sudah diencerkan, agar kerak pada terminal soket jadi melunak
Gunakan sabun colek yang sudah diencerkan, agar kerak pada terminal soket jadi melunak
 ??  ?? Tahap berikutnya pakai alkohol 70% untuk mengangkat kerak dan minyak membandel
Tahap berikutnya pakai alkohol 70% untuk mengangkat kerak dan minyak membandel
 ??  ?? Finishing- nya disemprot pakai contact cleaner agar terminal soket benar-benar bersih dari kotoran, kerak dan minyak
Finishing- nya disemprot pakai contact cleaner agar terminal soket benar-benar bersih dari kotoran, kerak dan minyak
 ??  ?? Khusus terminal soket di ECU, membersihk­annya cukup pakai cotton bud yang sudah dicelup alkohol
Khusus terminal soket di ECU, membersihk­annya cukup pakai cotton bud yang sudah dicelup alkohol
 ??  ?? Kondisi soket setelah dibersihka­n, kinclong kayak baru kan?
Kondisi soket setelah dibersihka­n, kinclong kayak baru kan?
 ??  ?? Semua sekring tanam juga ikut dicuci
Semua sekring tanam juga ikut dicuci

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia