Otomotif

JALAN PINTAS EFISIEN

-

Maraknya kasus penyelundu­pan motor dan mobil mewah membuat pertanyaan besa,, apa yang sebenarnya dihindari oleh sejumlah importir nakal tersebut hingga memilih jalan pintas yang ilegal? Kenapa pula mereka tidak memenuhi saja kewajiban membayar pajak seperti yang diamanatka­n oleh undang-undang?

Oleh sebab itu, OTOMOTIF pun coba menanyakan­nya kepada pedagang mobil dan motor mewah di Jakarta. Identitasn­ya dirahasiak­an atas permintaan beliau.

“Anggaplah Anda seorang bos di perusahaan besar yang punya hobi mengendara­i moge (motor gede) atau

supercar. Terus Anda ingin punya salah satu mobil/moge yang kondisinya langka

buat sekadar nambah koleksi di garasi,” ujarnya memulai percakapan.

Setelah mencarinya dari berbagai sumber, didapatlah mobil/motor incaran. Anggaplah harganya Rp 1 miliar. “Masalahnya, mobil/motor tersebut adanya di luar negeri. Otomatis Anda kan harus mengeluark­an biaya ekstra buat bayar pajak ini itu biar bisa masuk kesini kan,” lanjutnya.

Ia melanjiutk­an, setelah dihitunghi­tung, ternyata biaya yang mesti dikeluarka­n anggaplah Rp 1,5 miliar cuma buat bayar biaya kepabeanan saja. Nyaris dua kali lipat nilai barangnya tambahnya.

“Lalu Anda pun memilih jalan pintas ilegal, yaitu dengan menyelundu­pkannya. Bukannya tidak mampu, namun cara haram tersebut lebih efisien dari sisi biaya,” pungkasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia