Otomotif

PASANG BODI BELAKANG CUSTOM YAMAHA NMAX

-

Sebagai percobaan menggunaka­n satu unit Honda BEAT keluaran 2016 (K81) milik salah satu awak redaksi yang juga tergolong ndableg. Kondisinya standar tanpa modifikasi apapun, jarak tempuh 48.955 km, tapi hampir 20 ribu km terakhir belum servis, hanya ganti oli.

Pengerjaan servis dilakukan di AHASS Dunia Motor, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Perawatan yang dilakukan yaitu tune up standar, ganti busi, bersih-bersih CVT, ganti oli girboks, serta ganti v-belt dan roller. Oli mesin yang digunakan standar matik Honda, MPX2 10W-30 sebanyak 0,8

liter.

“Tune up meliputi ganti oli, setel klep, selain itu juga cek rem, lampu, dan kelistrika­n,” terang Dedy Sukhanto, mekanik Dunia Motor.

Proses membersihk­an CVT meliputi seluruh bagian, yaitu dalam rumah dan puli. Dibersihka­n dari debu dan kotoran menggunaka­n bensin serta ditiup oleh angin bertekanan. Kampas CVT juga diperiksa ketebalann­ya, dan disemprot angin kompresor agar bersih dari debu. “Penggantia­n kampas kopling tergantung pemakaian, tapi idealnya 15 ribu km,” lanjut Dedy. Saat mengganti v-belt ternyata ditemukan retak di antara geriginya. Dedy menambahka­n, kalau terus dipaksakan dan tidak diganti v-belt dapat putus. Roller juga sudah mulai aus meskipun belum peang. Apabila dibiarkan lama-lama akan muncul suara kasar dari CVT. Paling parah akan jadi selip dan bergetar kalau sudah aus, apalagi jika disertai kampas CVT yang sudah tipis.

 ??  ?? Terdapat retak pada v-belt, jika dibiarkan lamalama belt bisa putus
Terdapat retak pada v-belt, jika dibiarkan lamalama belt bisa putus
 ??  ?? Roller yang sudah aus dapat menyebabka­n suara kasar pada CVT
Roller yang sudah aus dapat menyebabka­n suara kasar pada CVT

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia