TES DYNO & KONSUMSI BENSIN

Agar dapat terasa manfaat servis rutin, dilakukan tes dyno dan konsumsi bensin. Tes dyno berguna untuk mengetahui tenaga yang ada di roda belakang. Jika banyak selip di transmisi tentu tenaga yang disalurkan tidak sebesar ketika kondisinya sedang prima.

Nah, sama halnya dengan konsumsi bensin. Kondisi mesin tidak segar sangat mempengaruhi konsumsi bensin, karena kinerja mesin akan semakin berat. Apalagi disertai dengan selip pada transmisi. Pengujian dyno menggunakan Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport yang berlokasi di jalan Tenggiri NO.4A Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Berdasarkan pengukuran sebelum dilakukan servis, tenaga maksimal yang didapat sebesar 6,86 dk/7.500 rpm dan torsi 7,47 Nm/5.890 rpm. Setelah di-tune up dan servis CVT, tenaga yang dihasilkan 6,95 dk/7.490 rpm dengan torsi 8,03 Nm/5.730 rpm. Kenaikan 0,09 dk dan torsi 0,56 Nm mungkin terdengar tidak banyak, tapi jumlah inilah yang hilang melalui mesin yang loyo dan selip pada transmsi apabila Anda tidak melakukan servis.

Pun dengan konsumsi bensin rata-rata dengan metode full to full pakai bensin berkadar RON 92. Sebelum servis hanya 53,8 km/liter dan setelah servis sebesar 59,1 km/liter. Cukup siginifikan bedanya. Sebagai catatan, pengetesan dilakukan oleh satu tester dengan postur 172 cm berat 60 kg.

Nah dari hasil tes ini, terlihat jelas jika servis rutin pada motor merupakan hal yang sangat penting, kendati perlu menyisihkan sedikit waktu dan biaya. Layaknya tubuh manusia, motor juga akan ‘sakit’ apabila tidak diberikan perawatan.

Bersih-bersih CVT dari debu dan kotoran menggunakan bensin serta semprotan angin bertekanan

Proses dyno menggambarkan tenaga di roda belakang yang hilang akibat selip pada transmisi

Grafik dyno menunjukkan ada kenaikan lumayan pada torsi setelah dilakukan servis rutin