KIAN KECIL, KIAN CANGGIH KUALITAS GAMBAR
Kalau sering nonton Motogp dan ada tayangan yang diambil dari bodi belakang dan area spidometer pembalap, itu diambil dari kamera on board atau kamera yang dipasang di motor.
Pada sejarahnya, Motogp adalah balapan pertama yang menggunakan kamera on board, tepatnya pada 1985. F1 yang lebih terkenal kala itu bahkan belum terpikir menggunakan kamera di mobil pembalap mereka.
Pembalap pertama yang menggunakan kamera on board adalah Randy Mamola di atas motor Honda NS500 tunggangannya. Kamera tersebut dipasangkan di atas buntut belakang dengan berat yang mencapai 1,3 kg.
“Cukup memberikan dampak bagi gaya balapku waktu itu karena motor jadi lebih berat,” kata Randy Mamola dalam sebuah dokumenter di Motogp. Tapi sudut pengambilan gambar yang berbeda itu disambut baik para penonton.
Mereka seolah bisa merasakan jadi pembalap dan merasakan skillnya. Tak heran jumlah penonton Motogp kian melonjak di era 80’an akhir. Semua pembalap kala itu mulai dipasangkan kamera on board sampai sekarang.
Bahkan, kamera on board sekarang kian ringkas dan enteng, hanya 70-80 gram saja. Meski kecil, kecanggihannya sudah jauh luar biasa. Misalnya bisa mencapai resolusi 4K, padahal sampai 2010, kualitas gambar yang disuguhkan hanya mencapai 720p saja.
Saat itu kamera belum ditanamkan teknologi gyroscope, sehingga jika motor miring, gambar yang ditayangkan pun akan ikut miring.
Sedangkan pada zaman now sudah ditanamkan gryroscopic camera, sehingga saat pembalap cornering, tayangan yang disuguhkan tetap sejajar.
Informasi yang ditampilkan juga lebih beragam. Mulai kecepatan motor, sudut kemiringan, posisi gigi semua ditampilkan dalam bentuk grafis dan kamera bisa memutar ke beberapa sudut, jadi bisa melihat pembalap lain yang berada di belakang atau di samping.
Seperti kamera buatan Gopro yang bisa berputar 360 derajat di motor Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha Motogp). Kamera tersebut bisa memberikan suguhan ke paddock Yamaha, ke control room Motogp dan putaran kameranya dikendalikan secara jarak jauh.
Kamera canggih untuk balap itu kini juga dipakai untuk balap Asia dan nasional. Seperti merek aracer yang sudah membuat kamera on board dengan informasi tak kalah jauh beragam dari kamera Motogp. Namun penggunaannya masih terbatas.
“Kamera on-board aracer masih prototype, jadi belum dijual banyak. Saya pakai di Kejurnas sama wildcard ARRC sebagai ujicoba saja, karena enggak ada larangan. Nanti kalau sudah dijual bebas, pasti banyak yang pakai karena harganya lumayan murah,” tutur Fredy Gautama, owner Ultraspeed Racing yang juga distributor produk aracer. •