LAUNCHING TIM MOTOGP 2020
Kelima kalinya sejak 2015, Repsol Honda Team melakukan launching livery dan melakukan presentasinya di Indonesia. Semua target untuk Motogp 2020 disampaikan di Jakarta (4/2), tetapi tahun ini terbilang spesial.
Pasalnya skuat pembalap mereka tahun ini adalah bersaudara juara dunia 2019, Marc Marquez dan Alex Marquez. Ekspektasi tinggi diberikan kepada kakak beradik ini untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Honda.
“Jelas mempertahankan gelar juara dunia pembalap, tim, dan konstruktor adalah target utama kami. Dengan adanya Alex Marquez di tim kami, saya harap gelar rookie of the year bisa kami rayakan di dalam paddock kami tahun ini,” tutur Tetsuhiro Kuwata, General Manager Race Operations Management Division Honda Racing Corporation (HRC).
UBAHAN MINIM
Sejak 2016, tidak ada perubahan livery bagi tim pabrikan Honda di Motogp ini. “Alasannya karena kami tidak ingin mengubah desain dari tim dan grafis sebuah motor juara,” papar Alberto Puig, Manajer Repsol Honda Team.
Namun dari segi bodi Honda RC213V tahun ini, bentuk air scoop jauh lebih besar dan terpasang aerofairing berukuran besar tepat di samping air scoop itu. Lalu aerofairing berukuran kecil juga berada di bagian tengah bodi depan.
Pada Honda RC213V yang dipresentasikan, belum menggunakan suspensi dan swing arm karbon. Hal ini karena motor dengan bentuk lengkap dari versi 2020 akan muncul saat tes Motogp Malaysia di sirkuit Sepang (7-9/2).
“Motor baru kami akan muncul di Sepang pada tes. Untuk tes, kami akan fokus pada perbaikan akselerasi dan mengevaluasi kekurangan kecil. Motor kami sudah cukup bagus untuk berkompetisi, tetapi kami harus mewaspadai perkembangan dari Ducati, Yamaha, dan Suzuki,” Puig menjelaskan. •
Monster Energy Yamaha Motogp nampaknya menyontek filosofi Repsol Honda Team dalam ubahan grafis. Mereka sama sekali tidak melakukan ubahan livery tahun ini. Padahal Yamaha selalu melakukan ubahan dalam 10 tahun terakhir. Walaupun ubahan tersebut bersifat minim.
Sedangkan Repsol Honda Team sudah lima tahun terakhir sama sekali tidak melakukan ubahan desain livery. “Kami melakukan ubahan secara merinci pada desain livery kami tahun ini karena alasan bisnis. Tapi yang jelas ini adalah livery yang memiliki makna,”ujar Lin jarvis, Managing Director Yamaha Factory Racing.
“Tahun lalu kami punya hasil yang jauh lebih baik daripada dua tahun sebelumnya (2018), sehingga kami tidak ingin mengubah citra kami di tahun ini. Namun kami menargetkan untuk bisa jauh lebih baik dan menjadi juara dunia tim, pabrikan, dan pembalap tahun ini,” tambah Jarvis.
PERBAIKAN AKSELERASI
Dalam hal teknis, target utama tim yang mengandalkan Maverick Vinales dan Valentino Rossi ini adalah memperbaiki akselerasi mereka. Mengejar kecepatan maksimal yang lebih tinggi, juga akselerasi yang lebih halus jadi ‘PR’ utama saat tes Motogp di Sepang, Malaysia (7-9/2).
Akselerasi dan kecepatan yang lebih tinggi juga berasal dari asupan udara ke ruang bakar yang lebih melimpah. Untuk itulah air scoop atau lubang udara di bagian depan Yamaha YZR-M1 tahun ini jauh lebih besar. Maksudnya supaya bisa menampung dan mengalirkan udara lebih banyak.
Dalam hal keseimbangan dan kestabilan sasis, Yamaha mengklaim kalau YZR-M1 adalah yang paling unggul dibandingkan kompetitornya. Namun dalam hal kecepatan, jelas Vinales dan Rossi akan dengan mudah didahului saat di trek lurus.
Kedua pembalap andalan tim ditargetkan bisa membawa Yamaha lebih konsisten di atas podium. Lebih dikhususkan lagi bagi The Doctor yang tahun ini menjadi tahun terakhirnya bersama Yamaha ‘pabrikan’ karena tahun depan posisinya akan digantikan Fabio Quartararo. •
Sejak kembali berkiprah di Motogp pada musim 2015, Team Suzuki Ecstar terus mempertahankan warna biru langitnya. Namun untuk Motogp 2020 perombakan desain sangat terjadi bagi tim yang menaungi Alex Rins dan Joan Mir itu.
Warna biru langit masih dipertahankan pada separuh ke atas Suzuk GSX-RR, di separuh bawah ada warna perak yang kini diaplikasikan. Warna biru dan perak yang dikombinasikan ini ternyata punya nilai sejarah bagi Suzuki.
Itu adalah warna Suzuki saat mereka ikut di Isle of Man TT tahun 1960. Itu merupakan pertama kalinya pabrikan asal Hamamatsu, Jepang itu berlomba pada di event internasional.
Motor yang digunakan saat itu adalah Suzuki RM62 bermesin 50 cc. Tahun 1962, motor tersebut menang di Britania Raya lewat pembalapnya Ernst Degner.
“Inggris selalu spesial bagi Suzuki. Itu adalah negara pertama yang dimenangkan oleh kami dalam balapan internasional. Kami menang pertama kali di Motogp juga di Inggris. Alex Rins menang tahun lalu di Inggris, sehingga ada kenangan tersendiri antara Inggris dan livery baru yang kami gunakan tahun ini,”papar Davide Brivio, Manajer Team Suzuki Ecstar.
UBAHAN
Selain desain, bagian fairing Suzuki GSX-RR pun punya perubahan yang terbilang banyak. Pertama dari bentuk bodi tahun ini yang lebih bulat, berbeda dengan tahun lalu yang lebih lancip. Ukuran air scoop pun lebih besar dengan bentuk yang agak kotak.
Menariknya, pada tes Motogp Malaysia di sirkuit Sepang (7-9/2), Suzuki menyebutkan kalau bodi yang digunakan bermaterial titanium, bukan karbon biasa. Alasannya karena titanium jauh lebih ringan dan kuat.
“Kalau dari segi bobot, memang terkesan karbon lebih ringan. Tapi itu juga berdasarkan desain dan lekukan bodi. Dengan desain terbaru, bodi titanium kami terbukti lebih ringan daripada yang berbagai serat karbon,” jelas Brivio. Bentuk aerofairing pun lebih besar dan mengotak. Lalu desain knalpot juga berubah karena kini menggunakan dua silincer berbentuk unik bikinan Akrapovic. Palang dari pelek pun berbeda, sekarang bentuknya agak sedikit melengkung.
Namun motor yang dipresentasikan tidak menggunakan suspensi karbon. Meski pada saat tes, Alex Rins dan Joan Mir, juga test rider mereka, Sylvain Guintolli sudah memakai suspensi karbon. •