Otomotif

DIRAMAIKAN 36 MEREK

- Harryt

Pameran bus dan truk GIICOMVEC (Gaikindo Indonesia Internatio­nal Commercial Vehicle 2020), bakal diramaikan 36 merek, baik pabrikan hingga industri pendukung kendaraan komersial. Event ini akan berlangsun­g di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakpus (5-8/3). Para peserta merupakan gabungan dari agen pemegang merek (APM) kendaraan komersial di Indonesia dan juga Asosiasi Karoseri Indonesia.

Kemudian Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, Asosiasi Logistik Indonesia, Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia, dan sebagainya. “Sampai saat ini yang sudah memastikan diri mengikuti pameran GIICOMVEC ada 36 peserta. Bisa saja bertambah,” papar Rizwan Alamsjah, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Melalui konferensi pers, menurut Rizwan, GIICOMVEC 2020 diharapkan membuka potensi baru bagi industri kendaraan komersial Indonesia, dan tentunya memberikan kemudahan untuk para pembeli yang sedang mencari solusi bisnis.

“Pengunjung nantinya dapat mencoba teknologi terbaru dari kendaraan komersial yang disediakan peserta. Ada arena semacam test drive di pameran,” imbuhnya.

Rincian 36 merek peserta GIICOMVEC 2020, terdiri dari; Daihatsu, DFSK, FAW, Hino, Isuzu, Mercedes-benz, Mitsubishi Fuso, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, UD Trucks, dan United Tractors.

Adapun industri pendukung yang telah menyatakan turut serta antara lain; Adi Putro, Alcoa Wheels, Aspira, Astra Otoparts, Blackvue, BRQ, GS Astra, Himawan

AREA TEST DRIVE

Selain pameran, bakal disediakan area test drive, yang merupakan fasilitas baru dalam ajang pameran kendaraan komersial dua tahunan ini. “Tujuannya supaya pengunjung, calon konsumen, dapat merasakan langsung kendaraan yang akan mereka beli,” lanjut Rizwan. Di hari pertama dan kedua pameran (5-7/2), akan dibuka untuk pebisnis. “Di hari terakhir dibuka untuk umum,” bilang Romi, Presiden Direktur Seven Event, Organizer GIICOMVEC 2020.

Ditegaskan Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, bahwa pameran kendaraan komersial GIICOMVEC 2020 menjadi krusial, sekaligus menandakan bahwa Indonesia sudah mandiri di sektor kendaraan komersial. “Tidak perlu lagi impor kendaraan komersial bekas seperti dilakukan beberapa waktu lalu,” terang Nangoi.

Lebih lanjut menurutnya, industri kendaraan komersial sudah mampu memenuhi kebutuhan untuk dalam negeri, bahkan telah mulai ekspor.

“Beberapa sudah ekspor. Daihatsu Gran Max ekspor ke Jepang, lalu ada Isuzu, kemudian Hino, DFSK, dan lainnya. Memang masih perlu penyesuaia­n (untuk ekspor). Kendaraan komersial yang diproduksi di Indonesia tidak semuanya sesuai dengan spesifikas­i di negara tujuan ekspor,” sambung pria ramah ini.

Salah satu penyesuaia­n, menurut Nangoi, adalah soal standar emisi gas buang. Rata-rata negara tujuan ekspor sudah menerapkan standar Euro 4 bahkan sudah Euro 5 dan seterusnya. Sedangkan Indonesia, masih Euro 2. ●

 ??  ?? HARRYT
Putra, Incoe, MRF Tyres, Panaoil, Techindota­ma, Topy, Trubo Engineerin­g, Wintor, dan sebagainya.
HARRYT Putra, Incoe, MRF Tyres, Panaoil, Techindota­ma, Topy, Trubo Engineerin­g, Wintor, dan sebagainya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia