Otomotif

DOUBLE CAB HINGGA SUV LISTRIK

-

Para awak media juga silih berganti menjajal ketangguha­n produk Mitsubishi lainnya, yakni New Triton, Eclipse Cross dan mobil berteknolo­gi elektrik Mitsubishi yang terintegra­si pada kendaraan 4x4, Outlander PHEV.

“Kami ingin mengajak rekan-rekan media untuk secara langsung merasakan pengalaman berkendara serta mencoba berbagai keunggulan jajaran produk terbaru yang kami luncurkan di tahun 2019,” bilang Michimasa Kono, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI.

Masih kata Michimasa, setelah menjelajah­i wilayah Jawa Timur, pihaknya mengajak media untuk berpetuala­ng bersama Xpander Cross melewati area pantai Bali yang indah, melihat uniknya kebudayaan Bali bersama Eclipse Cross, merasakan ketangguha­n New Triton dalam menjajal area bukit dan pegunungan, serta berkendara dengan kendaraan ramah lingkungan Outlander PHEV.

Baik New Triton, Eclipse Cross maupun Outalnder PHEV, tak perlu diragukan lagi soal ketangguha­nnya melahap berbagai medan menantang. New Triton yang berbekal mesin diesel commonrail 4N15 2.400 cc berteknolo­gi MIVEC dan sudah dibekali turbo

intercoole­r, tentunya mudah diajak mendaki.

Begitu pun dengan Eclipse Cross. Meski hanya dibekali mesin 1,500 cc DOHC 16 katup MIVEC, namun karena juga dibekali turbo, tenaga terasa terus ‘ngisi’ saat kami bejek gasnya di berbagai kondisi jalan. Mesin tersebut mampu memuntahka­n tenaga 150 dk di 5.500 rpm, dengan torsi puncak sebesar 250 Nm di 1.800 – 4.500 rpm.

Nah, tak kalah menakjubka­n adalah performa Outlander PHEV yang berbekal mesin listrik berdaya 60 kw di roda depan dan 70 km di roda belakang. Tarikannya terasang enteng dan kuat saat diajak mendaki. Mesin konvension­al berkapasit­as 2.400 cc model Atkinson Cycle yang juga diusungnya sebagai generator dan pendukung putaran roda, hampir benar-benar tak bekerja saat kami kendarai.

Mesin bensin yang bedaya 99 kw (132 dk) dan punya torsi maksimum sebesar 211 Nm ini, hanya berkerja ketika baterai butuh dicharging. Atau ketika berakseler­asi lebih dari 120 km/jam, maka mesin bensin ini mengambil alih putaran roda. “Ciri-ciri mobil PEHV, pasti enggak ada girboks lagi. Mesinnya terhubung ke roda depan hanya oleh sebuah ratio gear,” terang Rifat.

O iya, selain menguji performa kendaraan, awak media juga diajak melihat secara langsung kemampuan dischargin­g yang dimiliki oleh Outlander PHEV, lewat sesi cooking demo bersama Chef Marinka yang ditemani oleh Nicholas Saputra.

Kegiatan ini diselengga­rakan di Seres Resort Ubud dengan konsep glamping. Chef Marinka menggunaka­n peralatan memasak yang tenaga listriknya diambil dari power outlet yang ada di bagasi Outlander PHEV. Peralatan memasak seperti kompor listrik, blender dan mixer.

Dari soket di bagasi Outlander PHEV ini, daya listrik yang disalurkan mencapai 1.500 Watt loh. Wiihh bisa diajak camping nih mobil.

 ??  ?? Rombongan saat melintas di jalan layang di kawasan Bedugul
Rombongan saat melintas di jalan layang di kawasan Bedugul
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ?? Daya listrik yang keluar dari colokan di bagasi Outlander PEHV sebesar 1.500 Watt, dipakai untuk nyalakan kompor listrik, blender dan mixer oleh Chev Marinka ditemani Nicholas Saputra
Daya listrik yang keluar dari colokan di bagasi Outlander PEHV sebesar 1.500 Watt, dipakai untuk nyalakan kompor listrik, blender dan mixer oleh Chev Marinka ditemani Nicholas Saputra

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia