Otomotif

TEST F1 EKSPERIMEN BARU MERCEDES

- DAB

Tes pramusim pertama F1 di sirkuit Barcelona, Spanyol (1921/2) menjadi kesempatan terakhir para insinyur tim untuk bereksperi­men. Lantaran tahun depan bentuk F1 akan disamarata­kan, lebih sederhana pada perangkat aerodinami­ka, dan juga lebih murah.

Sehingga dengan bentuk baru F1 di musim 2021, para insinyur F1 mengeluark­an semua pikirannya di mobil tahun ini. Lihat saja para ahli teknik dari Scuderia Ferrari F1 Team yang mencurahka­n pikirannya untuk ubahan besar di mobil tahun ini yang diberi nama Ferrari SF1000.

Bentuk duct brake menjadi lebih detail guna mengalirka­n udara masuk ke ruang bakar dan diteruskan ke bagian belakang mobil. Pada bagian sayap belakang, kini juga terpasang sebuah perangkat penunjang aerodinami­ka yang berbentuk vertikal.

Ini berguna memecah angin ke bagian belakang mobil, sehingga bisa mengganggu pembalap di belakang yang berniat slipstream­ing. “Mobil ini punya kecepatan yang jauh lebih baik, hanya saja sedikit susah dikendalik­an saat berada di tikungan,”papar pembalap Scuderia Ferrari F1 Team, Charles Leclerc.

“Bagian depan mobil seperti terlalu ringan dan kami butuh mengerem lebih kuat agar bisa tepat di racing line. Masih ada waktu untuk evaluasi dan kami harap semuanya terselesai­kan sebelum seri pertama di Melbourne (Australia),” sambungnya.

Leclerc dan rekan setimnya, Sebastian Vettel hanya mampu mencatatka­n waktu di kisaran 1 menit 18 detik, saat rival utamanya dari tim Mercedes AMG Petronas Motorsport sudah di kisaran 1 menit 16 detik.

MERCEDES DAN KONSUMENNY­A

Duo Mercedes AMG Petronas, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton mendominas­i dua peringkat teratas sepanjang tes. Sebuah terobosan dilakukan tim pimpinan Toto Wolff, yaitu bernama DAS atau Dual Axis Steering. Jadi roda depan Mercedes W11 memiliki dua sumbu roda yang sudut kemiringan­nya bisa diatur secara manual oleh pembalap.

Dengan menarik setir ke bagian dalam, maka posisi roda depan akan sejajar. Tujuannya agar mobil tetap stabil saat berada di trek lurus dan mendapatka­n kecepatan maksimal yang lebih cepat. Jika setir ditekan ke dalam, maka sumbu roda akan mengubah sudut kemiringan roda.

Roda kiri akan bergeser ke kanan sekitar 5 derajat dan roda kanan juga bergeser 5 derajat ke kiri. Fungsi ini bisa digunakan saat masuk tikungan. Alhasil selain mengerem, pembalap harus menekan setir untuk mengubah kemiringan roda agar lebih stabil.

Sebab jika masuk tikungan dalam kecepatan tinggi dan posisi roda tetap lurus, maka ban depan akan terangkat dan memangkas banyak waktu. Hal tersebut cukup ampuh bagi Bottas yang menjadi satu-satunya pembalap yang mampu menembus 1 menit 15 detik.

Apakah perangkat ini dibolehkan dalam F1?“boleh, sebab tidak ada regulasi yang melarang pengubahan sudut roda depan dan penggunaan DAS sejauh ini. Tim riset kami membuktika­n kalau mereka berinovasi dengan sangat baik dan hasilnya pun terbukti optimal,” kata Toto Wolff.

Red Bull Racing dan Ferrari pun disebut-sebut ingin menyontek hasil riset tersebut, meski sudah tidak cukup waktu sebelum seri pertama. Nah selain Mercedes, tim-tim lain yang menggunaka­n mesin bikinan Inggris itu seperti BWT Racing Point F1 dan ROKIT Williams Racing pun punya hasil yang jauh lebih baik jika dibanding dengan musim lalu.

Duet Racing Point, Sergio Perez dan Lance Stroll secara mengejutka­n menempati peringkat 5 dan 6 hasil tes keseluruha­n. Tim independen ini paling berniat mengincar podium di tahun ini, sampai-sampai mereka membeli bodi dan aerodinami­ka yang sama persis dengan Mercedes W10, milik Mercedes AMG Petronas tahun lalu.

“Kami merupakan pelanggan dari Mercedes dan membeli banyak suku cadang dari mereka. Jelas kalau bentuk mobil mereka juga kami tiru dan kami minta datanya, mereka memberikan itu semua. Seperti halnya HAAS yang merupakan klien dari Ferrari, pasti mereka akan meniru mobil yang sama,”kilah Bos Racing Point, Otmar Szafnauer.

ROKIT Williams Racing yang tahun lalu terpuruk di dasar klasemen dan catatan waktu, kini bisa bangkit dan konsisten di 10 besar. Duet pembalap muda, George Russel dan Nicholas Latifi memberikan dampak baik bagi tim asal Inggris itu.

Ditambah mereka menggunaka­n data mesin yang juga diambil dari Mercedes W10. Hal tersebut membuat Mercedes dan timtim kliennya mendapatka­n hasil yang baik selama tes pramusim di Barcelona kali ini.

Jangan lupakan performa Renault F1 Team yang mampu menempati tiga besar pada tes hari kedua. Renault R.S20 berkembang dengan sangat baik jika dibandingk­an dengan versi pendahulun­ya. Esteban Ocon dan Daniel Ricciardo yakin bisa mendapatka­n point lebih banyak dan podium di tahun ini. •

 ?? MERCEDES-BENZ ARCHIEVE ??
MERCEDES-BENZ ARCHIEVE
 ??  ?? Mercedes W11 andalkan teknologi DAS sampai membawanya mendominas­i hasil tes F1 Barcelona
Tes F1 Barcelona, Spanyol
Mercedes W11 andalkan teknologi DAS sampai membawanya mendominas­i hasil tes F1 Barcelona Tes F1 Barcelona, Spanyol
 ?? FERRARI SPA ?? Ferrari andalkan aerodinami­ka yang membuat lebih kencang saat di trek lurus
FERRARI SPA Ferrari andalkan aerodinami­ka yang membuat lebih kencang saat di trek lurus
 ??  ?? Bentuk mobil Racing Point RP20 sangat mirip dengan Mercedes W10 yang digunakan tahun lalu
Bentuk mobil Racing Point RP20 sangat mirip dengan Mercedes W10 yang digunakan tahun lalu
 ??  ?? Renault R.S20 membuat skuat asal Perancis optimis podium di tahun ini
Renault R.S20 membuat skuat asal Perancis optimis podium di tahun ini

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia