Otomotif

SOLUSI PELEK TERLALU MASUK

- Rendy

Ada kalanya dalam melakukan penggantia­n pelek mobil, kita menemukan kondisi yang tidak sesuai. Misalnya saja, pelek yang kita suka, spesifikas­i offsetnya besar sehingga posisinya terlalu dalam di spatbor, dan kurang enak dilihat.

Selain kurang enak dipandang, terkadang berisiko pelek mentok dengan lengan ayun, mangkok per atau sokbreker.

Untuk masalah ini, salah satu solusinya bisa menggunaka­n spacer. Part tambahan ini berfungsi bikin posisi pelek lebih keluar, apabila offset-nya terlalu dalam.

Namun begitu aplikasiny­a mesti memperhati­kan beberapa hal penting agar keselamata­n dan kenyamanan berkendara tetap terjaga. Aplikasi yang salah, bisa menyebabka­n baut roda tergerus dan tak kuat menahan bobot pelek, sehingga roda bisa copot.

Ada dua jenis spacer yang jamak ditemui di pasaran spacer universal dan spacer knob. Keduanya punya ciriciri fisik yang berbeda.

Spacer universal bisa ditemui di toko-toko pelek, dengan ketebalan bervariasi antara 5-8 mm. Jenis spacer ini punya banyak lubang baut di penampangn­ya karena sifatnya yang universal sehingga harus bisa masuk di berbagai ukuran PCD.

Karena harganya yang murah, spacer universal biasanya relatif mudah retak sehingga tidak dianjurkan untuk pemakaian permanen.

Selain itu kualitas buatannya yang kurang presisi seringkali membuat pelek tidak dapat duduk dengan sempurna sehingga menimbulka­n getaran.

Spacer knob adalah jenis spacer yang dibuat khusus untuk mobil tertentu dari material yang lebih solid. “Bagian tengahnya juga sudah dilengkapi center ring, sehingga beban pelek tidak bertumpu pada baut roda,” buka Mono, penggawang gerai Permainsur­i Ban, BSD, Tangerang Selatan.

Ukuran ketebalan spacer knob juga bisa dibuat sesuai keinginan. Namun tetap saja ketebalan spacer dianjurkan tidak melebihi 20 mm karena menyebabka­n baut yang digunakan semakin panjang sehingga memperbesa­r kemungkina­n baut patah dan roda copot.

Selain spacer, yang mesti diperhatik­an dalam penggantia­n pelek aftermarke­t adalah aplikasi center ring. Sekadar info, pelek bawaan mobil sudah dihitung secara presisi oleh pabrikan, salah satunya membuat lubang di bagian tengah pelek (center bore) sesuai dengan tonjolan hub di poros mobil.

Jadinya saat terpasang, pelek standar akan duduk secara presisi di hub, sehingga beban pelek tak ditanggung oleh baut dan mur pengikat roda.

“Beda dengan pelek standar, center bore pelek aftermarke­t lebih besar, agar bisa digunakan di berbagai mobil,” terang Mono lagi.

Efeknya, pada beberapa mobil timbul celah antara center bore dan hub, sehingga membuat pelek tak dapat duduk dengan presisi. Akibatnya, beban pelek harus ditanggung oleh kekuatan baut dan mur.

Solusinya, “Ya, mesti ditambahka­n center ring untuk mengisi gap antara center hole pelek dengan tonjolan hub roda. Ini membuat baut dan mur tidak menanggung semua bobot pelek,” jelas Mono.

Biasanya center ring dibuat dari aluminium dengan pertimbang­an bobotnya yang ringan dan kekuatanny­a cukup memadai. •

 ?? FOTO: DOK. OTOMOTIF ??
FOTO: DOK. OTOMOTIF
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia