FORMULA E MAROKO. JUARA UNTUK TIM
Formula E memasuki ronde kelima yang digelar di kota Marrakesh, Maroko (29/2). Antonio Felix Da Costa (DS Techeetah) berhasil mendominasi balapan, bahkan sejak sesi Superpole. Pembalap asal Portugal ini terus memimpin di posisi terdepan, sejak lampu start dipadamkan.
Da Costa sempat mendapatkan perlawanan dari Maximilian Guenther (BMW i Andretti Motorsport) di 10 menit pertama. Namun Da Costa selalu rapat dalam memberikan celah, sehingga membuat balapan Guenther sedikit kacau sampai akhirnya berhasil membuka jarak.
Persaingan itu cukup membuat Da Costa harus menguras energi mobilnya lebih banyak, terlebih ia sedang berambisi menang, usai di dua ronde sebelumnya harus puas menjadi runner-up. Tepat beberapa meter sebelum melintasi garis finish, baterai mobil besutan Da Costa sudah mencapai 0,0% dan membuatnya tidak bisa kembali ke paddock.
Namun selisih kemenangan yang mencapai 11,427 detik dari Guenther adalah yang terbesar dalam sejarah Formula E selama ini. Ditambah, ini merupakan kemenangan pertama bagi
Da Costa pada musim lomba 2019/2020.
“Kemenangan ini merupakan pembuktian kalau kami memang kompetitif sejak seri pembuka, meski podium pertama baru bisa didapatkan di Maroko kali ini. Saya memang memaksa, meski sudah unggul dengan jarak yang jauh, akan lebih aman kalau saya terus dalam ritme yang cepat dan membuka jarak di setiap lap-nya,” urai Da Costa.
KETAT
Sementara itu, podium ketiga menjadi milik rekan setimnya, Jean Eric Vergne. Pria yang biasa disapa JEV ini malah lebih puas, meski menapaki podium ketiga, sebab ia memulai lomba dari grid 11 dan hanya butuh 20 menit untuk bisa bersaing di tiga besar.
Ia juga yang menyulitkan Guenther dalam persaingan posisi kedua dan membuat Da Costa ‘lepas’ dari jangkauan. Posisi kedua sempat menjadi milik JEV sampai habis 45 menit dan memasuki lap terakhir, adu kuat kedua pembalap ini kian terasa.
Sampai akhirnya Guenther mencuri sisi dalam JEV dan mempertahankan podium kedua. “Wow, balapan yang menegangkan dan sangat puas secara pribadi bagi saya, hormat saya berikan kepada Guenther yang tidak menyerah sampai akhir, kami layak naik podium bersamaan kali ini,” kata JEV.
“Saya dan Da Costa naik podium bersamaan juga persembahan bagi tim kami yang mencurahkan semua usaha kerasnya, juga datang lebih awal ke Maroko agar tetap bisa menjalani balapan dan lebih mudah melalui proses karantina, juga observasi,” lanjut pembalap dengan dua gelar juara dunia Formula E itu.
Tim DS Techeetah yang mayoritas berasal dari Cina memang kerap tersandung masalah perizinan dalam masuk ke setiap negara. Alhasil, mereka kerap datang lebih awal untuk menjalani semua prosesnya. Balapan berikutnya digelar di Italia (4/4) dan semoga ada persaingan yang sama ketatnya.
•