TUNGGANGAN QUARTARARO DARI MEDAN
Yamaha Aerox 155 milik Edy Gunawan asal Medan, Sumatera Utara ini tampil apik dan memikat siapa saja yang melihatnya. Dimodifikasi dengan tema racing, terinspirasi dari livery YZR-M1 tim Petronas Yamaha SRT tunggangan Fabio Quartararo.
Yang terpikat termasuk para juri Customaxi Yamaha X Yamaha Heritage Built 2020 region Sumatera yang berlangsung Sabtu lalu (22/2) di Plaza Medan Fair, Medan. Tak heran jika akhirnya dinobatkan sebagai juara di kelas Master Aerox.
Atas hasil itu, maka Aerox ini akan jadi salah satu wakil Medan yang berhak maju ke grand final yang akan diadakan di Serpong, Tangerang, Banten April 2020 nanti.
Edy menyebut, modifikasi yang dilakukan bersama timnya di bengkel SRK Motoworks yang terdiri dari Achil, Rendra, Ghozi dan Razak diawali dari mengubah beberapa bagian bodi biar sesuai konsep racing.
Pertama tampak bagian belakang jadi lebih runcing, dengan melepas sepatbor dan memotong sasis, kemudian lampu rem dan sein bikin sendiri,“biar runcing seperti Motogp,” lanjutnya. “Beberapa part juga saya lapis carbon kevlar biar lebih tajam kesan racingnya,” imbuhnya
Geser ke kaki-kaki, Edy merombak baik depan maupun belakang biar lebih sporty. Suspensi depan menurut Edy mengambil upside down punya Yamaha Xabre yang dipotong disesuaikan kebutuhan.
“Segitiga masih pakai bawaan, jadi posisi suspensi tidak terlalu mundur seperti kalau pakai upside down aftermarket,” terang Edy yang bermarkas di Jl. Ring Road Gg. Pribadi, Medan, Sumatera Utara.
Selanjutnya dipasang pelek Axio yang dibekali dengan dudukan cakram ganda, jadi tinggal bikin braket kaliper kiri.
Kaki belakang suspensinya diubah jadi monosok, lagi-lagi biar makin sporty. Termasuk pasang rem cakram.
Yang unik, kedua pentil ban dikasih sensor TPMS (Tire Pressure Monitoring System), jadi tekanan angin ban selalu terpantau lewat monitor kecil yang terpasang di area dasbor.
Keunikan lain karena bertemakan sporty ala motor balap, tentu harus menanggalkan spion konvensional. Agar sesuai regulasi wajib ada alat keselamatan lalu lintas, maka spion digantikan kamera yang terpasang di belakang bawah dekat monosok. Monitornya ada di area bawah setang kanan.
“Jadi area belakang tetap terpantau di monitor, itu pakai kamera mobil,” ucap Edy yang menghabiskan waktu 6 bulan untuk mengubah Aerox ini.
Setelah semua beres, baru dilanjutkan airbrush ke seluruh bodi sesuai livery motor Quartararo. Tapi ada yang unik, logo sponsor Visit Malaysia diganti jadi Visit Indonesia.
Cinta tanah air! •