MITSUBISHI FUSO
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), meluncurkan varian baru Medium Duty Truck (MDT) Fighter FN61FL HD (6x2) sasis panjang. KTB juga menghadirkan dua unit lain yaitu Fighter FN61FL (6x2) dan truk elektrik ecanter.
Peluncuran Fighter FN61FL HD (6x2) melengkapi varian sebelumnya yaitu Fighter FN61FL (6x2) yang juga dipamerkan pada pameran. Dengan penambahan line up baru ini, maka secara total ada 18 varian Fighter yang siap meningkatkan produktivitas bisnis konsumen.
“Saya bangga produk profesional MDT kami yaitu Fighter, menerima banyak respons positif dari konsumen. Sejak pertama kali diluncurkan 2019 lalu, Fighter berkontribusi meningkatkan pangsa pasar yang cukup signifikan di segmen MDT, dari 22.4% di Januari 2019 ke 28.3% di Januari 2020,” terang Atsushi Kurita, President Director KTB.
Tentu selain kedua produk MDT, ecanter cukup banyak menyita perhatian. Truk listrik yang diperkenalkan ini, ditujukan untuk mensosialisasikan kecanggihan teknologi truk elektrik Mitsubishi Fuso.
KTB membawa ecanter yang telah disempurnakan, bahkan telah diproduksi secara massal, serta telah dipasarkan di Jepang, Amerika Serikat, serta beberapa Negara Eropa, yang diperuntukkan bagi konsumen fleet.
ecanter sepenuhnya beroperasi secara elektrik, tidak mengeluarkan gas buang, bebas kebisingan dan getaran, mengurangi efek negatif terhadap lingkungan secara signifikan. Selain itu, dibandingkan dengan kendaraan diesel konvensional, ecanter lebih sedikit getaran, serta mengurangi beban fisik pada pengemudi.
Lantas apakah ada rencana dijual di Indonesia? Berapa kisaran harganya? “Belum dijual, belum dalam waktu dekat. Secara produk sudah siap, tapi kalau yang lain-lain (penjualan-red) berkaitan dengan regulasi pemerintah, fasilitas, infrastruktur juga, ini masih perlu lebih lanjut,” jawab Duljatmono, Sales and Marketing Director KTB.
Masih menurut Duljatmono, KTB memajang truk listrik ecanter sebagai unjuk teknologi yang dimiliki Mitsubisi Fuso. “Tujuannya menunjukkan bahwa kita sebagai pemimpin pasar di sini siap memberikan solusi untuk kebutuhan konsumen atau pasar terhadap teknologi canggih, dan ini full electric,” imbuhnya lagi.
Ia juga mengatakan, walau telah dipasarkan di Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, mekanismenya menggunakan konsep sewa untuk kebutuhan fleet. “Animonya cukup positif tapi penggunaannya masih di dalam kota. Di Jepang penggunanya dengan sistem sewa. Tapi terus terang dari sisi angka saya belum tahu,” imbuh Duljatmono.
•