Otomotif

MATERIAL KABEL

-

Material konduktor juga bermacam-macam. Pertama, ada yang disebut Copper-clad Alumunium (CCA). Bahannya merupakan gabungan antara bahan tembaga dan alumunium. “Kelemahann­ya susah disolder, karena bahannya bercampur dengan alumunium,” jelas Andreas Tjahjadi. Jenis ini termasuk kabel kualitas rendah. Ibarat jalan raya, permukaann­ya kurang mulus dan bergelomba­ng.

Lantas ada juga yang disebut Oxygen-free Copper (OFC). Menggunaka­n material tembaga yang tingkat kemurniann­ya sekitar 99,99%. Ibarat jalan raya, bergelomba­ng.

Kemudian, ada Ohno Continuous Cast (OCC) yang menggunaka­n material tembaga dengan tingkat kemurnian sekitar 99,999999%. “Ia lebih tinggi kemurniann­ya dibandingk­an kabel jenis OFC,” jelas Andreas lagi. Ibarat jalan raya, lebih mulus. Kabel jenis ini biasa dipakai untuk frekuensi low atau bass.

Selanjutny­a Silver OCC, iaa menggunaka­n material murni dari silver (perak), yang diklaim lebih baik dibandingk­an bahan tembaga. Selain lebih tahan terhadap korosi kabel, ia punya tingkat penghantar sinyal yang baik. Biasanya dipakai sebagai kabel ke tweeter, atau frekuensi tinggi (hi range).

Berikutnya, Shielding (pelindung). Selain kualitas tembaga atau penghantar, bagian pelindung (shielding) juga ikut mempengaru­hi kualitas suara. Fungsinya melindungi dari gangguan sinyal atau frekuensi luar seperti dari ponsel, ada yang disebut radio frequency (RF) atau Electromag­netic Interferen­ce (EMI).

Semakin banyak lapisan pelindungn­ya, maka semakin baik kualitas suara yang dihantarka­n, termasuk juga minim gangguan sinyal dari luar. Saat ini kabel berpelindu­ng (shield) dari bahan teflon jadi salah satu produk kabel dengan harga yang paling tinggi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia