Otomotif

PERFORMA

-

Bisa dikatakan kedua motor ini punya spesifikas­i mesin yang berbeda jauh. Yamaha XSR 155 1 silinder 155 cc SOHC, 4 katup dengan VVA (Variable Valve Actuation), berpending­in cairan. Transmisin­ya 6 percepatan dengan assist and slipper clutch memiliki klaim tenaga maksimal 19 dk di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm di 8.500 rpm.

Sedangkan W175TR dibekali mesin 1 silinder 177 cc SOHC 2 katup, berpending­in udara dengan pengabutan karburator Mikuni VM24. Klaim tenaga maksimalny­a hanya 12,8 dk di 7.500 rpm dengan torsi 13,6 Nm pada 6.000 rpm.

Tentunya dengan mesin modern pada XSR 155 membuat motor ini lebih ‘pintar’. Seperti menyalakan mesin saat kondisi dingin yang lebih mudah, serta momen deselerasi yang lebih minim engine brake karena adanya assist and slipper clutch. Oiya, tapi kedua motor ini punya kopling yang empuk, jadi tidak capek kalau merayap di kemacetan.

Tapi sayangnya pada

XSR 155 getaran cukup terasa dan suara mesin sedikit kasar, tidak seperti W175TR yang suara mesinnya lebih halus dan dengan vibrasi yang minim.

Namun, karena hanya 5 percepatan, ‘nafas’ W175TR tidak terlalu panjang dengan perbanding­an rasio berat, tidak seperti XSR 155 yang perbanding­an rasionya lebih rapat.

Belum lagi fitur VVA membuat karakter tenaga XSR 155 lebih merata sejak putaran rendah hingga limiter di kisaran 10.500 rpm. Kalau W175TR karakter tenaganya cukup kuat di putaran rendah sampai tengah saja, putaran atasnya tidak terlalu istimewa.

Tentu saja dengan mesin yang lebih powerful membuat XSR 155 unggul dalam pengetesan akselerasi menggunaka­n alat ukur Racelogic. Kecepatan 0-60 km/jam ditempuh dalam 3,9 detik dan jarak 0-201 meter ditempuh dengan waktu 10,9 detik. Top speed pada spidometer pun sampai 131 km/jam.

Sedangkan W175TR mencapai 0-60 km/jam perlu 5,1 detik dan jarak 0-201 meter 12,2 detik dengan kecepatan tertinggi di spidometer 120 km/jam. Wajar lah ya!

Data akselerasi lebih lengkap dapat dilihat pada tabel data tes.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia