FADLY TANPA PERLAWANAN
Seri pembuka Asia Road Racing Championship (ARRC) di sirkuit Sepang, Malaysia (7-8/3) diwarnai antisipasi penyebaran virus corona. Ini membuat beberapa tim memilih absen, seperti Astra Honda Racing Team, AP Honda Racing Thailand, dan Honda Racing India.
Selain antisipasi virus tersebut, ketiga tim Honda itu memilih absen karena beberapa mekanik yang berasal dari Jepang dan Cina mendapatkan halangan untuk bepergian keluar negeri. Padahal, tim-tim itu merupakan tim jawara untuk kelas Asia Production 250 (AP250).
Ini membuat Andy Muhammad Fadly (Motul Manual Tech Racing Team) yang notabene juara AP250 tahun lalu berniat mendominasi. Ia terus memuncaki catatan waktu sejak seri latihan pertama, sampai kualifikasi.
Selisihnya pun signifikan, sekitar 0,8 detik dari rekan setimnya, Aiki Iyoshi yang mampu menempelnya. “Niat bisa menang juga di balapan pertama, tapi ada kendala teknis, jadinya harus rela tidak podium,”ujar Fadly.
Yups, pembalap 19 tahun itu mengalami masalah pada persenelingnya yang copot di lap terakhir. Namun karena peserta di ronde ini hanya 15, ia memilih tidak DNF dan selesai di posisi 13 dengan kondisi motor yang tidak bisa berakselerasi agar mendapatkan 3 point.
Sampai akhirnya di balapan kedua, Fadly memilih fokus untuk tetap di depan. Ia tetap bersaing dengan rekan setimnya, Aiki Iyoshi dan juga pembalap dari Idemitsu Boon Siew Honda Racing, Md Izam Ikmal.
“Perlawanan ada dari Aiki saja, motor kita (Kawasaki Ninja 250) datanya mirip jadi sama-sama kuat, kalau motornya Izam (Honda CBR250RR) masih baru dipakai tahun ini,”jelas pembalap asal Sengkang, Sulsel itu.
IMPRESIF
Meraih satu kemenangan jadi motivasi baik baginya, terlebih kini Fadly menempati peringkat tiga klasemen sementara dan peluang mempertahankan gelar juara AP250 masih terbuka lebar. Hasil impresif dari pembalap Indonesia lainnya juga muncul di rombongan kedua yang memperebutkan posisi keempat.
Dia adalah Wahyu Nugroho, pembalap muda Yamaha Racing Indonesia yang memulai debutnya di AP250. Meski baru beradaptasi dengan
Yamaha R25, ia bisa bermanuver ciamik dengan pembalap yang lebih senior, salah satunya Rey Ratukore (ONEXOX TKKR SAG Team).
Menarik disimak karena Rey merupakan mentor dari Wahyu saat ia mencoba berkiprah bersama Yamaha di awal 2018. Keduanya kini bersaing untuk posisi keempat dan mengharumkan nama Indonesia di panggung yang sama.
“Sejak awal balap saya berusaha untuk selalu fight di depan dan berusaha untuk tetap bersama rombongan. Hasilnya, saya kembali mendapat posisi empat. Saya akan mempertahankan hasil positif ini,”terang Wahyu.