GUANAJUATO MILIK OGIER ITU
Terdapat 24 Special Stage (SS) pada ronde ketiga WRC di Guanajuato, Meksiko (12-15/3). Sebastien Ogier, ia berhasil mendominasi 21 SS di Meksiko tanpa kesalahan sama sekali. Meskipun pada 3 SS pertama, pereli Toyota Gazoo Racing itu tidak mendapatkan hasil yang optimal.
Pada SS ke-4 (13/3), Ogier langsung memuncaki puncak catatan waktu dengan selisih waktu yang signifikan, yaitu 5,3 detik dari Teemu Suninen (M-sport Ford WRT). Setelah itu ia terus menang di semua SS dan meninggalkan Ott-tanak (Hyundai Shell Mobis WRT) sejauh 27,8 detik.
Bagi Ogier, WRC Meksiko memang menjadi favorit baginya. Dalam tiga tahun terakhir, pereli asal Perancis itu terus memenangkan Reli Guanajuato dengan tiga merek mobil berbeda, Ford Fiesta, Citroen C3, dan tahun ini
Toyota Yaris.
Jika dicampur dengan kemenangan pertamanya di Meksiko musim 2013, maka ia sudah menggunakan empat merek mobil, yaitu dengan Volkswagen Polo R sebagai yang pertama. Total enam kemenangan di Guanajuato sudah dikantongi Ogier, Setara dengan jumlah enam kemenangan WRC Meksiko milik seniornya, Sebastien Loeb.
“Kemenangan di Meksiko selalu jadi hal yang istimewa, tetapi dengan kondisi seperti saat ini (wabah virus corona dimana-mana), kemenangan ini terasa berbeda, karena tidak banyak orang yang datang ke area podium. Saya memaklumi hal itu,”kata Ogier.
“Tapi kemenangan pertama saya di tahun ini dan juga kemenangan pertama bersama Toyota, bisa saya rasakan bersama tim dengan sangat meriah. Hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk melanjutkan motivasi di tahun ini,”lanjut pereli 36 tahun itu.
BERMASALAH
Kemulusan Ogier dalam melibas trek yang didominasi gravel tidak dirasakan para rivalnya, terlebih Thierry Neuville. Pereli Hyundai Shell Mobis WRT itu cukup unggul di hari Kamisi, setelah memasuki stage yang didominasi gravel, Neuville beberapa kali melakukan kesalahan.
Kesalahan yang cukup parah terjadi di stage 15, kala Neuville tergelincir saat hendak masuk tikungan. Lokasi yang menanjak dan sedikit berbukit, membuat evakuasi mobil cukup memakan waktu. Hal tersebut yang membuatnya kehilangan banyak waktu.
“Mobil punya kecepatan yang baik, tetapi bermasalah dengan handling. Saat masuk tikungan, kami sedikit kesulitan, itu yang membuat kami sempat kesulitan di SS ke-15. Tapi saya yakin bisa lebih baik di ronde berikutnya,”tutur pereli Belgia yang harus puas finish di posisi 16 ini.
Masalah juga dirasakan Esapekka Lappi (M-sport Ford WRT). Ia mengalami masalah teknis yang cukup parah, bahkan sampai membuat mobilnya terbakar di SS ke7. Padahal, pereli Finlandia itu cukup apik sejak Jumat pagi dengan bisa menembus lima besar, sampai insiden itu terjadi dan tidak bisa melanjutkan lomba. •