DUA GOLONGAN
Kita seleksi, agar tak terjadi risiko gagal bayar,”
Arif Reza Fahlepi Corporate Secretary & Legal Compliance Division Head PT Mandiri Tunas Finance (MTF)
Definisi dua golongan yang dimaksud adalah, fix income dan non-fix income. Seperti dijabarkan Arif Reza Fahlepi, Corporate Secretary & Legal Compliance
Division Head PT Mandiri Tunas Finance (MTF). “Kalau fix income atau karyawan yang punya penghasilan tetap, bisa di bawah (40%). Sedangkan yang nonfix income (minimal 30%), seperti pengusaha dan wirasawasta,” terang Arif.
Klasterisasi tersebut merupakan upaya mitigasi risiko, yang perlu dilakukan di masa pandemi serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini. “Fix
income bisa mengukur kemampuan keuangan bulanan, artinya sudah pasti penghasilannya. Kalau wiraswasta kan lebih fluktuatif, apalagi di era seperti sekarang ini,” imbuhnya menjelaskan.
Alhasil kebijakan leasing menaikkan DP tidak mengikat, yang disesuaikan latar belakang keuangan calon debitor. “Iya, kita seleksi, agar tak terjadi risiko gagal bayar,” sambung Arif, yang dihubungi (15/5).
Lebih lanjut Arif mengatakan, MTF juga memiliki promo berupa bunga ringan guna menggairahkan penjualan mobil. “Kita sekarang lagi ada promo bunga
3,5% untuk tenaga medis, ASN, dan karyawan BUMN,” katanya lagi.
Pagebluk Corona, kata Arif melanjutkan jelas menghantam bidang usaha pembiayaan kendaraan. Target pembiayaan MTF 2020 sebelum darurat Covid-19 menerjang, diproyeksikan sebesar Rp 30 triliun. Namun, tampaknya MTF harus berbesar hati mengingat kondisi saat ini yang masih belum bisa diprediksi berakhirnya.
“Forecast pembiayaan pasti berpengaruh. Pembiayaan mobil baru pasti menurun. Tapi kita juga ingin memberikan keringan bagi konsumen yang terdampak, makanya kita ikuti aturannya OJK (Otoritas Jasa Keuangan) itu. Kalau sampai semester ini cepat selesai harapannya tidak terkoreksi terlalu dalam, paling 10 persen itu optimisnya,” terang Arif.
Pihaknya berharap pandemi cepat selesai sekitar Juni-juli. “Kemudian kita bisa recovery lagi di era new normal. Sehingga kita bisa create lagi perekonomian, khususnya di industri finance bisa tumbuh lagi. Sekarang kita menjaga likuiditas kita. Ngerem dulu, segala expand kita selektif mana yang tidak prioritas kita skip saja,” urainya.