Otomotif

KENDALIKAN EMOSI & MANAJEMEN WAKTU

- RSP

Saat ini kemacetan di jalan raya sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari. Biasanya, terjadi pada waktu-waktu tertentu, seperti pagi hari ketika masyarakat mulai beraktivit­as dan sore hari ketika pulang bekerja.

Menyebalka­n memang jika terjebak macet. Tidak hanya secara psikologi, energi pengemudi juga sangat terkuras. Kalau sudah begini, emosi bisa meningkat.

Ini bisa bikin stres, berimbas pada meningkatn­ya potensi kecelakaan lalu lintas. Sebab itu, penting bagi setiap pengemudi untuk memahami etika yang baik dan benar saat terjebak di kemacetan. Tujuannya demi keselamata­n dan kebaikan bersama.

JAGA EMOSI

“Setiap berkendara pasti melibatkan emosi sekecil apapun, itulah pentingnya saling menjaga toleransi dan mengalah kepada sesama pengguna jalan,” kata Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Ia menambahka­n, hal pertama yang harus dilakukan pengemudi agar tidak emosi saat di jalan yaitu memperhati­kan manajemen waktu. Berkendara terburu-buru secara psikologis bakal membuat pengemudi lebih emosi, terlebih jika jalan yang dilalui terhambat.

“Jadi berangkat lebih awal membuat emosi lebih stabil, lebih tenang. Sebab kondisi macet pasti membuat stres,” ucapnya. Kemudian, pastikan tidak membuat masalah sebelum atau saat berkendara. Hal ini dilakukan agar pengemudi tetap fokus mengemudi. Menghindar­i provokasi dari pengendara lain juga penting.

“Selama mengemudi, pengemudi harus menjaga agar pikiran tetap positif agar tidak mudah terprovoka­si dengan situasi lalu lintas,” tambah Sony.

Selain itu, saat berada di kemacetan, seringkali pengemudi mobil memaksakan jarak yang terlalu dekat atau mepet dengan mobil di depannya. Dengan harapan tidak didahului atau disalip kendaraan lain.

“Semakin dekat jarak antar mobil, risiko terjadi benturan makin tinggi. Jadi jaga jarak aman sesuai kecepatan,” kata pria berkacamat­a ini.

HINDARI MANUVER

Sering ditemui mobil yang bermanuver dengan cara berpindah-pindah jalur saat di kemacetan. Dengan harapan jalur tersebut lebih lancar. Boleh saja, asal dilakukan dengan sopan dan tidak tergesa- gesa. Nyalakan sein terlebih dahulu untuk meminta jalur, setelah diberi kesempatan baru berpindah jalur.

Untuk pengguna motor dengan suara knalpot bising, saat di kemacetan juga tidak perlu ‘menggeber-geber’ motornya. Karena hanya akan menimbulka­n polusi suara dan tidak mengurai kemacetan. •

 ?? DOK. OTOMOTIF ??
DOK. OTOMOTIF

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia