Otomotif

BEDA KONSTRUKSI, COMPOUND & PATTERN

- Fariz

Pada OTOMOTIF edisi 9:XXX ada artikel knowledge ban on road, nah kali ini giliran ban off road atau ban trail. Kalau secara fisik, pembeda yang paling jelas adalah bentuknya yang memiliki pattern ‘kasar’ dengan bentuk kotak-kotak, makanya sering dibilang ‘ban tahu’.

“Ini karena kontak area ban ke jalan kan gak banyak, nah dengan desain kotak dan groove yang dalam, untuk memaksimal­kan pembuangan lumpur saat di jalan tanah. Juga masih bisa dipakai di on road,” sebut Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Developmen­t PT. Gajah Tunggal Tbk sebagai produsen ban IRC.

Ini juga diamini oleh Freddy Yohanes, Head of Promotion, PT. Banteng Pratama Rubber yang memproduks­i ban Mizzle, “Ban off road bentuk umumnya ‘kotak’ kasar. Kalau dari segi compound menggunaka­n hard compound. Kedua alasan tersebut dikarenaka­n medan yang dilalui berupa tanah, batu, dan lumpur.”

“Karena bentuk kotak, membuat daya cengkram ke tanah atau lumpur itu baik. Kalau bentuknya kayak ban biasa maka akan kurang baik buat melaju di tanah, pasti akan selip,” jelasnya.

Selain perbedaan di pattern, ban ini juga memiliki perpaduan lain yang membedakan. Mulai dari konstruksi hingga compound juga berbeda, “Konstruksi kudu kuat, apalagi yang buat jumping. Compound dibuat gak licin, lalu compound dan pattern- nya dibuat gak gampang gompal. Jadi ketiganya sangat berperan,” urai Dodiyanto yang hits dengan kacamata hitamnya.

Sama seperti ban on road, ban off road juga punya tingkatan compound, “Khusus yang kompetisi memang ada yang hard, soft, dan intermedia­te. Kalau untuk harian kami pakai intermedia­te,” tunjuk Dodi.

Pembeda lainnya ban trail dengan ban off road adalah penggunaan diameter roda yang berbeda, antara roda depan dan belakang, tentu aja ini bukan tanpa alasan.

“Yang mungkin jarang diketahui orang adalah kenapa ban depan trail lebih besar diameterny­a dibanding ban belakang. Hal ini bertujuan agar ban depan dapat meredam kejutan atau entakan. Sedangkan ban belakang lebih kecil agar motor jadi lincah,” rinci Freddy.

Tekanan angin pada ban trail juga berbeda, cenderung rendah, seperti Yamaha WR 155R yang rekomendas­i tekanan anginnya hanya 22 psi untuk depan dan belakang. “Tekanan angin memang lebih rendah biar posisi napaknya lebih lebar tapi tidak limbung karena konstruksi­nya beda sama ban on road,” tutup pria ramah ini. •

 ??  ?? Ban off road khas dengan pattern kotak-kotak ‘kasar’, agar mudah melepas lumpur dan grip yang baik di tanah
Konstruksi ban trail berbeda dengan ban on road, lebih kuat untuk kondisi jalan rusak
Diameter roda depan dan belakang trail berbeda, roda depan selalu lebih besar
Ban off road khas dengan pattern kotak-kotak ‘kasar’, agar mudah melepas lumpur dan grip yang baik di tanah Konstruksi ban trail berbeda dengan ban on road, lebih kuat untuk kondisi jalan rusak Diameter roda depan dan belakang trail berbeda, roda depan selalu lebih besar
 ??  ?? Rekomendas­i tekanan angin ban trail lebih kempis, agar kontak area ban dengan jalan lebih besar
Rekomendas­i tekanan angin ban trail lebih kempis, agar kontak area ban dengan jalan lebih besar
 ??  ?? Ban dalam untuk trail juga berbeda, lebih tebal dan lebih mahal
Ban dalam untuk trail juga berbeda, lebih tebal dan lebih mahal
 ?? FOTO: ISTIMEWA ??
FOTO: ISTIMEWA

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia