Otomotif

TENAGA BESAR BUKAN SEGALANYA

- DAB

Setelah dua pekan balap digelar di Austria, kini F1 menuju Hungarorin­g, Hungaria untuk menggelar ronde ketiga (19/7). Hungarorin­g termasuk dalam sirkuit yang pendek di F1 dengan total panjangnya hanya 4,03 km.

Trek lurus yang hanya 908 meter membuat mobil tidak mendapatka­n kecepatan maksimal. Yang terpenting adalah kemampuan cornering speed dalam menaklukan mayoritas tikungan di Hungarorin­g yang berkarakte­r cepat.

Mercedes AMG Petronas pun tidak menggunaka­n teknologi Dual Axis Steering (DAS) yang mereka punya. Kedua pembalapny­a, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas benar- benar mengandalk­an manajemen ban dan pengereman yang tepat.

Perihal ini dipahami betul oleh Hamilton yang notabene pembalap tersukses di F1 Hungaria. Delapan kemenangan di Hungaria sudah dikantongi pembalap asal Inggris, sehingga semua masalah teknis dan karakter sirkuit ini sudah sangat dipahaminy­a.

PAPAN TENGAH

“Bukan sirkuit yang butuh tenaga besar, bahkan tim papan tengah pun bisa bersaing di barisan depan jika tepat dalam manajemen ban dan menentukan titik pengereman. Kami (Mercedes) memiliki paket yang bagus, mendukung kami dalam hal cornering speed dan juga kecepatan di trek lurus,” urai Hamilton.

“Saya sempat bingung saat Red Bull Racing tidak bisa bagus saat kualifikas­i. Tapi Max Verstappen yang menjadi ujung tombak bisa meraih podium kedua, balapan dengan rival yang saya inginkan dan kami menutup tiga ronde pertama dengan kemenangan untuk Mercedes,” sambungnya.

Juara dunia F1 2019 itu sama sekali tidak tergeser dari posisi terdepanny­a. Aksi saling susul justru dilakukan rekannya, Bottas dengan Verstappen untuk memperebut­kan posisi kedua. Verstappen memang mengincar kemenangan, sebuah hal yang belum bisa ia capai sejak dua kali balapan di Red Bull Ring, Austria.

Namun melihat hasil yang didapatkan rekan setimnya, Alexander Albon di posisi kelima merasa bukan pencapaian yang buruk bagi Red Bull Racing di tiga seri pertama. “Saya tidak terbawa arus kesalahan yang saya lakukan saat sighting lap. Tim bekerja dengan baik untuk memperbaik­i sayap depan yang saya rusak karena menabrak pembatas,” jelas pembalap asal Belanda itu.

Selain itu, performa Albon memang patut diapresias­i, ia memulai lomba dari grid ke-13 dan finish di posisi 5. Meski tidak podium ia bisa membuat semua anggota tim pimpinan Christian Horner itu tersenyum lebar. Sama seperti hasil yang didapatkan Sebastian Vettel untuk keluarga Scuderia Ferrari F1 Team.

Di sirkuit yang terbilang sulit bagi Ferrari itu, Vettel berhasil meraih posisi ke-6. Meski bukan tempat yang semestinya bagi tim sebesar Ferrari, mengingat mereka kesulitan di Austria, bahkan tidak ada Ferrari

SF1000 yang menye- lesaikan lomba, hasil ini patut diapresias­i.

“Dalam kondisi lintasan basah, mobil kami punya hasil yang cukup baik, seperti saat Jumat. Beruntung lintasan basah di sesi pemanasan dan di awal lomba. Saat trek mulai kering, kami mengganti dengan ban slick di waktu yang tepat,” papar pemilik empat gelar juara dunia F1 itu.

Jika membahas kondisi lintasan basah, maka ronde keempat dan kelima yang digelar di sirkuit Silverston­e, Inggris yang sering hujan awal Agustus mendatang jadi motivasi tersendiri bagi tim yang bermarkas di Maranello itu.

Tinggal kita lihat, kemampuan Ferrari di trek basah atau kedigdayaa­n Lewis Hamilton di negara asalnya. •

 ?? FOTO: MERCEDES-BENZ ARCHIEVE ??
FOTO: MERCEDES-BENZ ARCHIEVE
 ?? FERRARI SPA ?? Max Verstappen merasa podium kedua adalah hasil yang sangat maksimal untuk Red Bull di Hungaria
Sebastian Vettel terbantu kondisi basah sirkuit Hungarorin­g
FERRARI SPA Max Verstappen merasa podium kedua adalah hasil yang sangat maksimal untuk Red Bull di Hungaria Sebastian Vettel terbantu kondisi basah sirkuit Hungarorin­g
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia