UPGRADE MESIN DAIHATSU AYLA 1.2. TOP SPEED 180 KM/JAM
Baru-baru ini pemilik sebuah Daihatsu Ayla 1.2 memposting video rekaman kemampuan top speed LCGC miliknya itu di media sosial. Edan euy! Dalam rekaman itu, jarum spidometer Ayla 1.2 terlihat hampir menyentuh angka 180 kilometer/ jam. Kontan saja postingan tersebut bikin heboh para pemilik Ayla maupun Toyota Agya.
Bagaimana tidak, LCGC 5- seater keluaran Daihatsu ini dalam kondisi standar, sangat sulit untuk menembus top speed tersebut bila mesinnya tidak dioprek. Bisa dapat 160 km/jam aja, udah mantap banget. Itu pun ada rasa ngeri-ngeri sedap, lantaran kaki-kaki standarnya terasa agak melayang di kecepatan tinggi
Padalah menurut pemiliknya, yakni Bachtiar Afandi, mesin masih standar ting-ting. “Bahan bakarnya aja gue cuma pakai Premium. Anjuran pabrik kan minimal bensin oktan 92,” aku punggawa bengkel motor Afandi Motor Sport (AFMOS) di Kawasan Kebayoran Lama, Jaksel.
OTOMOTIF yang sempat jajal Ayla bertransmisi manual 5-percepatan milik Afandi ini, dibuat takjub saat coba start di rpm 2.000-an. Citt..citt.. ban depan langsung berdecit lantaran mesin begitu kuat memutar roda. Padahal mobil ini terisi 2 penumpang bertubuh gede, plus bagasi belakang ada beberapa peranti audio.
Ditambah jarak tempuh LCGC jebolan 2017 ini sudah mencapai angka 87 ribu kilometer. “Mobil ini juga tadinya gue pakai buat taksi online, hehehe..,” kekeh pria kelahiran 1975 ini. Hemm.. pasti ada rahasia dibalik performanya yang tak lazim itu.
ALAT PEMANAS
“Ada lah beberapa modifikasi, tapi sama sekali tanpa oprek ya,” beber Afandi. Mulai dari sistem breathernya, “Gue pasang alat pemanas sistem breather buatan orang Solo, nama alatnya BB4G,” tukasnya.
Alat ini kata Afandi berfungsi memanaskan uap oli yang keluar ruang kepala silinder, agar butiran oli berubah jadi lebih halus. Lalu pada slang dari cylinder head menuju alat BB4G ini, diby pass lagi dengan sebuah slang dari tabung breather bahan bakar yang ada ruang mesin.
“Tujuannya agar uap bensin menyatu dengan uang oli, kemudian dipanaskan di alat BBG4, lalu dimasukkan ke dalam saluran udara menuju throttle body ( TB), untuk diisap masuk ke dalam ruang bakar,” terang Afandi.
Tak hanya itu, filter udaranya juga sudah diganti pakai keluaran Apex. “Filter ini gak ada material aluminiumnya, karena sifatnya bikin udara jadi panas. Padahal performa mesin akan lebih bagus bila udara yang masuk dingin,” jelasnya lagi.
Lalu pada lubang menuju ke TB di dalam boks filter udara, dipasang corong dengan ukuran tertentu, agar masuknya udara ke TB lebih fokus dan deras. “Terus di pipa karet yang menuju TB gue pasang lagi pipa cyclone hasi riset gue, ini agar ada efek turbulensi,” imbuh Afandi.
Masih belum puas, Ia juga memasang kabel koil racikan khusus yang ia labeli AFMOS Performance. Ditambah lagi dengan memasang 3 buah grounding wire, yang menghubungkan terminal negatif aki ke massa di throttle body, altenator dan mesin.
“Tujuannya agar kerja TB lebih responsif, beban putaran altenator berkurang dan kebutuhan massa pada komponen kelistrikan di mesin bisa terpenuhi dengan baik,” ujarnya panjang lebar.
Ia juga menambahkan booster aki dan pasang Air Injection (AI) system hasil racikannya yang dijual seharga Rp 500 ribu. “Fungsi AI untuk menambah udara dingin ke dalam saluran breather, yang dikontrol oleh valve,’ jelas Afandi lagi.
Sebagai pamungkas, header knalpot bawaan ditanggalkan, lalu diganti pakai hasil custom dari Budi Knalpot di Permata Hijau, dengan diameter pipa pakai ukuran 26 mm. “Dari header ke belakang tetap pakai standarnya Ayla, soalnya gue ingin mobil ini tetap terlihat standar dari luar,” ucapnya.
O iya, agar laju mobil tetap stabil di kecepatan tinggi maupun saat dipakai manuver, Afandi memasang spring buffer di keempat per soknya. “Bannya juga ganti pakai Bridgestone Turanza biar lebih pede dan nyaman ngegas mobil ini,” tutupnya. •