WACANA BERGULIR SEJAK AKHIR AGUSTUS
Seperti diketahui wacana penghapusan sementara pajak kendaraan, telah bergulir sejak pertengahan Agustus 2020. Diusulkan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, serta berdasarkan masukan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Patut diapresiasi keputusan Menkeu untuk membatalkan usulan penghapusan pajak kendaraan. Setidaknya untuk sementara waktu, demi meredam ketidakpastian pasar otomotif nasional. Sehingga momentum penjualan yang sudah mulai naik di Juni bisa terus meroket.
Pun begitu patut diapresiasi inisiatif Kementerian Perindustrian dalam merespon kebutuhan industri otomotif, berupa stimulus perpajakan guna mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi Covid-19 ini. Sekaligus sebagai upaya mendongkrak daya beli masyarakat.
“Kalau kita beri perhatian agar daya beli masyarakat bisa terbantu dengan relaksasi pajak, maka kita terapkan. Kemudian pada gilirannya bisa membantu pertumbuhan industri manufaktur di bidang otomotif tersebut,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, melalui pesan tertulis (14/9).
Agus menambahkan, kinerja industri otomotif pada semester pertama 2020 terbilang melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020. Namun, pada semester kedua tahun ini, mulai ada perkembangan yang positif.
“Oleh karena itu, kami berharap relaksasi pajak tersebut bisa segera dijalankan agar bisa memacu kinerja industri otomotif di tanah air dan pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.
Seperti diketahui, aktivitas industri otomotif memiliki multiplier effect yang luas, mulai dari penyerapan tenaga kerja yang besar hingga memberdayakan pelaku usaha di sektor lainnya. “Industri otomotif itu mempunyai turunan begitu banyak. Ada tier 1, tier 2 yang begitu banyak,” imbuhnya.