GAGAL ORISINAL, JADI FENOMENAL!
Vespa klasik atau model lama yang 2 tak, punya beragam aliran modifikasi. Ada racing, retro, sampai yang mempertahankan sisi orisinalnya. Yang terakhir coba dilakukan Akhmad Nursyamsu pada Vespa PX miliknya.
“Untuk ngingetin ke bokap, karena dulu bokap punya. Malah pas dapet sama kayak dulu bokap pake. Nah pengennya orisinilan, tapi kok ternyata kurang dilihat sama orang. Mungkin karena bukan tipe rare,” sebutnya.
Alhasil aliran pun berubah, sebulan setelah dapat langsung repaint. “Warna ini custom, tapi di Italia ada GTS pakai warna ini, namanya Phyton Green. Dasarnya pakai gold, makanya kalau dilihat ada pancaran gold pas kena sinar.”
“Habis dicat, pasang stiker Mat Arip, ini panggilan bokap saat jualan daging di pasar dulu,” sambung Achu, panggilan akrabnya, yang menyerahkan pengecatan ke Crizcruz.
Modifikasi berlanjut pada bagian fork depan yang dipotong,
“Fork pakai Excel yang dipotong 5 cm. Tapi gak asal sambung, jadi dalemnya dimasukin pipa, jadi dia ngesok dan ada kekuatannya. Dipendekin gini jadi padet gak cingkrang kayak standar. Dan ternyata handlingnya juga jadi lebih enak,” lanjutnya.
Karena fork lebih pendek, otomatis perlu ganti sokbreker dengan yang lebih pendek.
Sokbreker jatuh ke BGM yang tadinya untuk PK 125. “Lalu hubnya pakai buatan lokal +62 Braking Addict, karena terinspirasi sama pelek mobil Eropa kayak BBS. Hub ini proses CNC dan presisi banget,” tunjuk Achu.
Hub dikombinasi dengan pelek Pinasco Modular berbalut ban Maxxis MA-R1 ukuran 3.50-10, “Pelek ini model terpisah. Tapi tetap bisa tubeless karena ada O-ring, saat pasang ban jadi gak butuh tenaga. Habis itu baut-baut di depan pakai stainless, tapi mesti bubut sedikit topi bautnya,” rinci pria yang bekerja di Bali United Office ini.
Rem pun dimodifikasi, dari tromol jadi cakram. Mengombinasikan Brembo RCS15 dengan kaliper BGM radial dan cakram Polini, “Selang rem pakai Spiegler khusus Vespa, bisa lepas pasang banjonya sesuai kebutuhan. Karena Vespa kan selang remnya harus masuk bodi, jadi lebih gampang cari jalurnya,” sebut pria ramah ini. Terakhir sektor mesin juga kena sentuh. Menggunakan bore up kit 177 cc Polini, pengapian full DC dari SIP, dan ganti karburator. “Pakai Dell’orto ukuran 24:24 tapi di- tune lagi sama DRT, jadi tarikannya lebih enak lagi,” tutupnya.
Gagal orisinal, jadi fenomenal! •