Perawatan Sunroof KUNCINYA, JANGAN SERING DIJEMUR!
Melihat
mobil pakai sunroof ataupun moonroof, pasti keren dan mewah kesannya. Namun apakah Anda tahu bagaimana cara merawat sunroof atau moonroof ini, agar tetap awet dan berfungsi normal setiap waktu?
“Perawatan sunroof maupun moonroof itu gak sulit kok. Intinya adalah kalau mobil pakai sunroof atau moonroof, jangan sering dijemur terkena hujan dan panas di luar,” ujar Dicka dari Bravecuttop, spesialis sunroof dan moonroof di kawasan Ciputat, Tangsel.
Memang kenapa kalau sering terjemur? “Kalau sering dijemur dan terkena panas dan hujan, bisa menyebabkan karet frame sunroof- nya cepat getas. Jika sampai getas, susah tuh cari gantinya,” ucap Dewa, dari Garasi Sunroof. Nah, kalau sudah getas karetnya tentu akan membuat piranti ini jadi bermasalah!
“Jangan lupa juga setiap mobil habis dicuci, harus lap bagian sunroof- nya sampai benar-benar kering. Kalau ada kompresor angin, sekeliling frame sunroof ditiup menggunakan angin dari kompresor agar airnya cepat kering,” tambah mantan jurnalis ini.
Lantas jika pada saat sunroof dalam posisi ‘tilt’ atau terbuka ke atas dan akan menutup terdengar bunyi seperti gesekan karet dengan pelat yang cukup jelas, menghilangkannya mudah. “Di sepanjang karet kaca sunroof, olesi saja pakai oli mesin, pasti bunyinya hilang,”
Dicka lagi.
“Pada saat hendak menutup sunroof maupun moonroof, pastikan kondisi sepanjang relnya bersih, tidak ada kotoran yang bisa membuat proses buka tutup sunroof jadi berat. Terkadang serpihan daun atau ranting halus suka nyelip,” ulas Dicka.
Selain itu jika proses buka tutupnya terlihat berat Anda bisa menyemprotkan cairan penetran seperti WD40 atau minyak ‘Singer’ di sepanjang relnya agar lancar lagi. “Ulangi rutin setiap tiga bulan sekali,” tambah Dewa.
Kemudian yang gak kalah penting adalah, “Pada saat pemasangan, pastikan karet kaca masih bagus dan talang airnya masih ada dan bersih. Lalu lihat juga jangan sampai di pembuangan airnya tersumbat kotoran. Kalau sampai tersumbat, bisa terjadi kebocoran di dalam kabin lho!” seru Dicka menutup pembicaraan.
Gampang kan!•