SEJARAH MANIS PEMBALAP PERANCIS
Persaingan perebutan posisi pertama Motogp Doha (4/4) kian memanas di lima lap terakhir. Kala Fabio Quartararo menggeser dominasi duo Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco.
Bahkan pembalap baru di Monster Energy Yamaha Motogp itu konsisten pada lap time di sirkuit Losail, Qatar dan terus membuka jarak di posisi terdepan.
Sebab keunggulan Yamaha YZR-M1 Quartararo terletak pada kecepatan di tikungan yang bisa dimaksimalkan di Losail, sedangkan setiap masuk trek lurus, Ducati Desmosedici GP21 Zarco dan Martin bisa saja memangkas selisih jarak dari Quartararo. Namun kemenangan tetap diraih pembalap asal Perancis itu.
Ini adalah kemenangan keempat Quartararo dalam tiga tahunnya berkiprah di Motogp. Sekaligus sebuah sejarah baru bagi Perancis kala dua pembalap negara yang terkenal dengan fashionnya itu meraih dua podium tertinggi di Motogp, Quartararo dan Zarco. Pasalnya, mereka tidak terlalu banyak berkiprah di kancah balap motor dunia.
Saat lagu kebangsaan Perancis, La Marseillaise dikumandangkan, Quartararo dan Zarco bernyanyi bersama. Keduanya nampak kompak menyanyikan lagu tersebut di atas podium tertinggi karena dalam sejarah, terakhir kali pembalap
Perancis double podium adalah tahun 1954. Kala itu di seri pembuka yang digelar di kota Reims, Perancis pemenang GP500 saat itu adalah Pierre Monneret dan Jacques Collot di podium ketiga. Sedikit ada kemiripan pada Motogp Doha saat ini karena pemenangnya adalah pembalap Perancis murni, sedangkan kompatrionya berdarah campuran Italia- Perancis, seperti Zarco dan Jacques Collot punya kesamaan itu. “Balapan yang sangat bagus kami dapatkan malam ini, Johann Zarco sangat kuat dan kita podium bersama dengan membawa kebanggaan negara yang sama,” ujar Fabio.
Baik Zarco dan Quartararo, mereka sama-sama tidak pernah kompetitif pada tahun-tahun sebelumnya di Qatar.
Alhasil bisa meraih dua tempat tertinggi saat ini sama-sama menggapai perolehan tertinggi dan kepuasan yang baru. “Sudah lama saya tidak menang, saya harap ini bukan satu-satunya kemenangan yang saya raih tahun ini,” tambahnya.
QATAR TAK ANGKER
Sirkuit Losail adalah tempat yang ‘angker’ bagi Zarco dan Quartararo karena mereka tidak pernah meraih podium di sana sejak debut di GP125 dan Moto3. Khususnya bagi Zarco yang dua kali beruntung meraih podium kedua di sirkuit padang pasir tersebut.
“Saya dan Quartararo sama- sama senang karena pembalap Perancis podium bersama, juga senang dengan Jorge Martin karena kita bisa membawa Pramac Racing mendominasi. Sekarang saya tak merasa sirkuit Losail itu angker,” urai pemilik nomor 5 itu.
Ini juga pertama kalinya pemilik dua gelar juara dunia Moto2 itu berada di puncak klasemen Motogp sejak debut 2017. Zarco unggul empat point dari duo Monster Energy Yamaha Motogp, Quartararo dan Vinales yang sama-sama punya 36 point. hasil Lomba
Dalam dua seri pembuka, Pramac Racing sudah meraih tiga podium, sedangkan tim pabrikan, Ducati Lenovo Team baru meraih satu podium kala pembalap mudanya, Francesco Bagnaia podium ketiga pekan lalu (28/3).
Ini menjadi evaluasi tersendiri bagi tim pabrikan, apakah memang ada kesalahan teknis pada motor atau pembalapnya memiliki kendala pribadi. Khususnya
pada Jack Miller yang semula impresif pada tes pramusim dan FP1 Motogp Doha (2/4), kini bermasalah pada arm pump dan akan melakukan operasi secepatnya.
“Setelah berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi tangan saya ini, sampai akhirnya akan ada keputusan kalau saya akan melakukan operasi karena arm pump ini, sepekan sebelum Motogp Portugal (18/4),” kata Miller menjelaskan.
Ronde ketiga nanti akan jadi kedua kalinya sirkuit Portimao menggelar Motogp dan masih menunggu keseruan balapan di sirkuit yang mirip jalur roller coaster tersebut.
Serta menunggu kepastian apakah sang pemilik delapan gelar juara dunia Motogp, Marc Marquez akan kembali balapan? •