Mandalikasenang Kabar Sirkuit TAPI BIMBANG
Sirkuit
Mandalika, NTB sedang menjadi topik perbincangan pada pekan lalu dalam berbagai hal. Seperti jadwal resmi WSBK Indonesia yang mundur sepekan (20-21/11) lalu untuk resmi masuk jadwal sementara Motogp Indonesia. Sirkuit jalan raya itu dijadwalkan mengelar Motogp Indonesia pada 20 Maret 2022.
Ditambah sirkuit dengan panjang 4,31 km itu kini memiliki nama resmi, Pertamina Mandalika International Street Circuit (PMISC) usai ada kerja sama antara Pertamina dan ITDC selaku developer sirkuit Mandalika pekan lalu (7/10).
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pertamina sebagai sponsorhip di street circuit Mandalika kami. Saat ini sirkuit sudah siap untuk menjadi salah satu ronde ( WSBK), meski ada satu pekerjaan yang harus kami selesaikan,” papar Abdulbar M.mansoer, Direktur Utama ITDC.
“Gedung race control dan pit building kami harap rampung semua di akhir tahun. Kami yakin penyelenggaraan WSBK Indonesia ini akan jadi kebangkitan pariwisata di era kenormalan baru,” lanjut pria yang akrab disapa Barry itu.
Setelah bersuka cita, ada kebimbangan usai muncul
peringatan dari Badan Anti Doping Dunia atau World Anti- Doping Agency ( WADA) kepada Indonesia serta dua negara lain di Asia, Thailand dan Korea Utara. Ketiga negara ini dinilai ada penyalahgunaan doping pada event olahraga, dalam hal ini ditemukan di PON Papua 2020.
BERKACA PADA RUSIA
Peringatan ini bisa membuat Indonesia tidak bisa menggelar berbagai event olahraga internasional, termasuk Motogp. Lantas hal ini membuat OTOMOTIF melempar pertanyaan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Zainudin Amali mengenai nasib Motogp dan WSBK Indonesia.
“Masalah itu muncul kalau kita benar-benar dibanned, (saat ini) masih diklarifikasi. Jadi tolong jangan dibayangkan kalau kita tidak boleh menyelenggarakan kompetisi intrernasional atau mengirim atlet. Masih ada waktu untuk
melakukan klarifikasi karena kami merasa atlet kami tidak ada yang memakai doping,” urainya.
Ada contoh pada akhir 2020, Rusia mendapatkan pelarangan empat tahun dari berbagai kancah olahraga. Imbasnya adalah atlet Rusia masih boleh ikut kompetisi, hanya saja tidak boleh membawa bendera Rusia termasuk menyanyikan lagu kebangsaan.
Di balap contohnya adalah Nikita Mazepin yang memakai bendera Federasi Olahraga Bermotor Rusia sebagai bendera identitasnya. Pun dengan sirkuit Sochi yang tetap menggelar F1, kenapa bisa? Pasalnya, Sochi sudah menandatangani kontrak untuk menggelar F1 Rusia sejak 2010 dan berakhir 2025, sehingga masalah peringatan WADA ini tidak berlaku.
Seharusnya, WSBK dan Motogp Indonesia tahun depan pun aman karena tanda tangan kontrak sudah terjalin sejak akhir 2019 untuk menggelar Motogp 2021, tetapi diundur sampai 2022.
Satu tahun kontrak ini aman, bagaimana 2023? Serta kalau klarifikasi Menpora tidak diterima apakah pembalap Indonesia di internasional tahun depan hanya diperbolehkan membawa bendera Ikatan Motor Indonesia (IMI)? •