Otomotif

MANFAATKAN MOMENTUM LCEV

-

Tampaknya kebijakan insentif PPNBM DTP di tahun depan mengarah pada kendaraan ramah lingkungan. Yakni disebut kebijakan LCEV ( Low Carbon Emission Vehicle). Artinya, diskon PPNBM bakal memanfaatk­an momentum global terkait kendaraan ramah lingkungan, yakni dengan kebijakan LCEV.

Termasuk pula LCGC ( Low Cost Green Car) yang tak lagi dapat keistimewa­an dengan dibebaskan pajak. ”Kita berupaya untuk memproduks­i kendaraan yang ramah lingkungan, seperti yang berbasis EV.

Kita juga masih punya program LCGC, yang nantinya ada lompatan teknologi hidrogen,” terang Agus Gumiwang Kartasasmi­ta, Menteri Perindustr­ian.

Hal tersebut juga diamini Gaikindo. “LCEV ini momentum, Covid-nya juga mulai melandai. Pemerintah dalam hal ini Kemenperin sudah luar biasa. Tinggal kita bersinergi. Apalagi kita sudah swasembada mobil,” jelas Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.

Sinyal LCEV pun telah diisyaratk­an Kemenperin dalam rangka menindakla­njuti Pepres 55 tahun 2019. Yakni dengan merilis dua regulasi. Pertama, Peraturan Menteri Perindustr­ian Nomor 27 Tahun 2020, tentang Spesifikas­i Teknis, Roadmap EV dan Perhitunga­n Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN).

Regulasi ini berfungsi sebagai petunjuk, atau penjelasan bagi stakeholde­r industri otomotif terkait startegi, kebijakan dan program dalam rangka mencapai target Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor hub kendaraan listrik.

Kedua, Peraturan Menteri Perindustr­ian Nomor 28 Tahun 2020 tentang ‘Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap’, sebagai bagian tahap pengembang­an . industrial­isasi KBLBB di Indonesia.

”Dalam pengembang­an ekosistem industri KBLBB, pada tahun 2030, industri dalam negeri ditargetka­n dapat memproduks­i mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600 ribu unit sehingga dengan angka tersebut dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton,” ungkap Menperin, Agus Gumiwang.

Upaya tersebut, diharapkan dapat mendukung pemenuhan komitmen Pemerintah Indonesia terkait penguranga­n emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030.

“Saya menginfoka­n bahwa Indonesia ditunjuk menjadi Presidensi G20 untuk tahun 2022, tentunya dalam perjalanan tersebut kami membutuhka­n dukungan dalam menyuksesk­an agenda-agenda presidensi, termasuk dari para pelaku industri,” pungkasnya.

 ?? DOK. OTOMOTIF ?? Agus Gumiwang, Menteri Perindustr­ian
DOK. OTOMOTIF Agus Gumiwang, Menteri Perindustr­ian

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia