HARAPAN BARU INDONESIA
Tiga tahun berkiprah di Eropa pada kejuaraan CEV Moto3 dan Red Bull Rookies Cup, Mario Suryo Aji punya perkembangan yang cukup pesat sepanjang 2021. Seperti mulai meraih pole position kala CEV Moto3 Catalunya, serta bersaing untuk podium di Red Bull Rookies Cup. Dengan berbagai pencapaiannya, Mario mendapatkan kepercayaan dari Astra Honda Racing Team (AHRT) untuk wildcard pada Moto3 Emilia Romagna di sirkuit Misano, Italia. Pencapaiannya cukup bagus.
Ia bisa bersaing di 15 besar pada sesi latihan dan kualifikasi, hanya saja keberuntungan belum berpihak pada Mario di kala balapan. Seharusnya ia wildcard dua seri termasuk di Portimao, Portugal. Sayang, ia cedera usai latihan motocross dan membuat kiprah balapnya di 2021 harus selesai lebih awal.
Namun dengan segala prestasi Mario yang menjanjikan, ia pun mendapatkan kepercayaan lebih besar untuk naik kelas ke Moto3 2022 bersama Idemitsu Honda Team Asia.
“Kepercayaan ini akan menjadi motivasi Mario untuk lebih baik pada setiap balapannya dan Mario berharap bisa terus berkembang pada setiap serinya,” tutur pembalap
17 tahun itu.
MIMPI SANG AYAH
Ia menjelaskan kalau kiprahnya menuju Moto3 tak lepas dari doa dan dukungan almarhum Hartoto, Ayah Mario Aji. Sejak kecil ia sudah didukung untuk terus berkarier di balap, meskipun usianya masih terbilang muda sudah bisa menuju balap dunia.
“Ayah terus memberikanku dukungan dari kecil. Maka dari itu saya akan menggunakan nomor 64, ini juga digunakan Ayah saat balapan terakhirnya. Nomor yang diambil dari tahun kelahirannya (1964) saya rasa ini kesempatan yang tepat untuk menggunakan nomor tersebut,” jelasnya.
Mario akan menggantikan seniornya, Andi Gilang yang sudah dua tahun di kancah Motogp. Selama setahun di Moto3, Gilang sudah mendapatkan empat point.
“Jelas saya ingin lebih baik dari mas Gilang setiap balapan. Semua junior pasti ingin lebih baik dari seniornya,” imbuh Mario.
Terlebih pembalap asal Magetan, Jatim itu akan tandem dengan pembalap asal Jepang, Taiyo Furusato. Dengan komposisi ini berarti Honda Team Asia benar-benar merombak skuat pembalapnya untuk kelas Moto3. Padahal Furusato baru saja menjadi juara umum Asia Talent Cup (ATC) 2021 dan langsung melompat jauh ke balap dunia.
Mario pun cukup terkesan dengan pencapaian Furusato dan menunggu bagaimana kiprahnya di kelas Moto3 yang sangat sengit.
“Saya juga kaget waktu ada pengumuman kalau Furusato langsung ke Moto3. Dia memang bagus, jadi mungkin Honda Jepang melihat sesuatu yang spesial untuk dikembangkan,” ulas Super Mario, julukannya.
“Kalau soal pengalaman, saya berani bersaing. Karena saya lebih pengalaman dengan motor Honda NSF250RW untuk Moto3, sedangkan Furusato lebih terbiasa dengan Honda NSF250R untuk ATC. Jadi saya masih optimis lebih baik,” tambahnya. Pembalap yang kini kian fasih berbahasa Spanyol itu berharap bisa bertahan lama di kancah Moto3. Pada musim debutnya, meraih point pada setiap balap adalah tujuan utamanya. Podium menjadi target tahun selanjutnya hingga akhirnya menuju Motogp.
•