PREMIUM TERGUSUR
Pertamina menyebut Pertalite makin diminati masyarakat, hal ini merujuk data terkait porsi konsumsi gasoline (bensin) secara nasional. Yakni pada Januari 2020, porsi konsumsi Pertalite masih di angka 58% dan Premium 29%.
Kemudian tercatat per 23 Mei 2021, porsi konsumsi Pertalite secara nasional sebesar 70,3%, Premium tinggal 12,6%, bahkan lebih rendah dari Pertamax.
Oleh karenanya, Pertamina berencana memperluas Program Langit Biru (PLB). PLB merupakan program edukasi melalui promosi Pertalite Harga Khusus bagi masyarakat pengguna roda dua, roda tiga, angkot, dan taksi ber plat nomor kuning.
Hal tersebut disampaikan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Putut Andriatno.
“Sekitar 75% sumber polusi udara di kota besar di Indonesia berasal dari emisi gas buang kendaraan. Bisa dibayangkan jika BBM yang digunakan bukan yang ramah lingkungan. Melalui PLB, Pertamina ingin mengajak masyarakat berkontribusi langsung mengurangi dampak emisi gas buang terhadap kesehatan lingkungan tanpa mengesampingkan performa kendaraan,” sebut Putut.
Dirinya melanjutkan pelaksanaan PLB terkait usaha mengurangi dampak emisi gas buang kendaraan, akibat menggunakan bahan bakar dengan RON rendah. Yakni BBM jenis Premium yang memiliki kandungan sulfur tinggi, dan tidak sesuai spesifikasi mesin kendaraan modern.
PLB pertama kali dilaksanakan di Denpasar, Bali, sejak Juli 2020, dan secara bertahap Program PLB sudah hadir di 93 kabupaten atau kota di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Sedangkan di luar Jamali, program PLB kini sudah dapat dinikmati di 22 kabupaten atau kota. Melalui PLB, masyarakat didorong menggunakan Pertalite dengan angka RON 90.
“Penerimaan masyarakat terhadap PLB sangat luar biasa ditunjukkan dengan adanya kesadaran masyarakat. Inilah yang kami harapkan dari PLB, Pertamina ingin mengedukasi manfaat BBM berkualitas dengan membuat masyarakat merasakan sendiri manfaatnya. Ke depan kami akan terus evaluasi wilayah lain agar dapat mendapatkan ‘pengalaman konsumen’ yang sama dengan wilayah yang sudah merasakan PLB,” lanjut Putut.