Otomotif

RESTOMOD SPESIES LANGKA

-

Jenis hatchback kompak di era 1980 dan 1990-an sudah jadi salah satu model yang populer di jalanan. Sebut saja Toyota Starlet, Honda Civic, Daihatsu Charade dan suzuki Forsa. Keempat ini termasuk yang favorit.

Suzuki Forsa keluaran tahun 1980-an termasuk cukup populer pada zamannya. Namun tak banyak yang tahu kalau Forsa punya ‘saudara kandung’ yang bernama suzuki Swift.

Berbeda dengan Suzuki Forsa, Suzuki Swift bisa dikatakan versi sportnya, lantaran punya jumlah pintu yang lebih irit. Kalau Forsa 5 pintu, sedangkan Suzuki Swift pintunya hanya 3.

Nah, yang menariknya lagi, “Suzuki Swift lawas dengan kode bodi SA310 ini masuk ke Indonesia hanya 1 tahun saja yaitu 1985,” buka Tori, pemilik Suzuki Swift biru ini.

Selain hanya dijual tahun 1985 saja, Swift ini juga diimpor utuh secara CBU dan populasiny­a diklaim hanya sedikit. “Menurut informasi dari komunitas Suzuki, model ini hanya dijual sebanyak 120 unit saja,” terang Tori Dewanto, nama lengkap sang empunya mobil.

Lantaran pintunya yang lebih sedikit dan populasiny­a yang terbatas ini bikin harganya agak ‘berbeda’ dari suzuki Forsa. “Kalau Forsa ada di kisaran harga Rp 15-25 jutaan, sedangkan untuk Swift, bahannya saja di atas segitu,” terang Tori yang punya total 4 unit suzuki Swift.

Bicara posturnya yang mungil, Suzuki Swift ini punya dimensi (PXLXT): 3.580 mm x 1.540 mm x 1.350 mm, dengan jarak sumbu roda 2.240 mm.

Dapur pacunya juga mungil, menggunaka­n mesin berkode G10, kapasitasn­ya hanya 993 cc 3 silinder. Bobot mesin sendiri termasuk ringan hanya 63 kg. Dari data spesifikas­i, mesin ini mampu menelurkan daya maksimum hingga 50 dk.

Klaim akselerasi dari kondisi diam hingga 100 km/jam, ditembus dalam waktu 14,9 detik, dengan kecepatan maksimum 145 km/jam.

Soal penampilan, Swift milik Tori ini sebenarnya sudah mengalami perubahan wajah. Wajah asli Suzuki Swift bukan seperti Swift biru ini.

“Muka depan mulai dari headlamp, grille, bumper serta kap mesin dan pintu bagasi mengggunak­an komponen Suzuki Forsa kelahiran 1987, agar terlihat lebih muda,” kekeh warga Pondok Aren, Bintaro, Tangerang ini yang terinspira­si dari model Suzuki Swift 1987 versi luar negeri.

Dengan kondisi prima seperti di foto, Swift biru ini termasuk sudah mengalami restorasi, mulai dari bagian bodi, interior serta dapur pacunya.

Biar tambah cakep, bagian roda yang tadinya menggunaka­n pelek bawaan pabrik berukuran 12 inci, diganti model Takechi Project ukuran 13 inci.

Untuk restorasi bodinya dikerjakan oleh bengkel retro ternama, K Zero milik Isa Surya di kawasan Tanah Kusir, Bintaro. Proses restorasin­ya sendiri butuh waktu satu tahun lebih.

Bagaimana cerita lengkap Tori mengenai salah satu mobil kesayangan­nya ini, saksikan saja liputan videonya di kanal Youtube otojadul. •

 ?? FOTO; RENDY ??
FOTO; RENDY
 ?? ?? Wajah lebih muda dengan facelift Suzuki Forsa 1987
Wajah lebih muda dengan facelift Suzuki Forsa 1987
 ?? ?? Interior sebagian mengadopsi Suzuki Forsa 1987
Interior sebagian mengadopsi Suzuki Forsa 1987
 ?? ?? Pelek aslinya berukuran 12 inci, naik 1 inci jadi 13 inci
Pelek aslinya berukuran 12 inci, naik 1 inci jadi 13 inci

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia