‘MACAN QATAR’
Strategi membuka jarak dilakukan Nasser Al-attiyah sejak etape pembuka Reli Dakar 2022. Pereli Toyota Gazoo Racing itu selalu memimpin etape dengan selisih yang sangat jauh dan membuatnya sulit dikejar pada etape pembuka.
Tak pelak pada pekan kedua di saat masalah mulai menimpa pada cara balapnya, pria asal Qatar itu selalu berada di puncak klasemen.
Seperti saat mengalami tabrakan yang membuat gardannya rusak. Lalu saat mengalami masalah navigasi dan harus membuang- buang waktu untuk menuju garis
finish, Nasser Al-attiyah tidak pernah digeser dari peringkat pertama klasemen. Hasilnya memuaskan, ia menjadi juara umum Reli Dakar 2022. Target yang sudah tertunda selama tiga tahun balap paling ekstrem ini digelar di Arab Saudi. Sebagai warga negara Qatar, balap di Arab Saudi juga terasa seperti balap di negara asalnya.
“Ini adalah Reli Dakar terbaik yang pernah kami rasakan sejauh ini, sebab kami selalu jadi runner-up sejak 2019. Kami cukup beruntung bisa memenangkan etape dengan jarak yang signifikan pada beberapa etape awal,” tutur si Macan Qatar.
“Toyota Gazoo Racing melakukan riset dan hasil balapan yang baik, sehingga kami bisa meraih keberhasilan pada setiap etapenya. Setelah itu kami bisa memenangkan etape lainnya dan menjaga posisi agar tidak tersusul, sehingga saat ada masalah pun kami masih bisa memimpin,” Al-attiyah menambahkan.
DIUNTUNGKAN REGULASI
Seperti yang pernah dijelaskan pada edisi sebelumnya kalau pria berusia 51 tahun ini pun diuntungkan dengan regulasi dan situasi. Regulasi T1+ yang menjadi kategori baru di Reli Dakar tahun ini membuat Nasser Al-attiyah sangat kompetitif.
Padahal dua rival utamanya, Stephane Peterhansel dan Carlos Sainz Jr berada di kategori T1E yang menggunakan mobil elektrik atau hibrida. Menggunakan Audi RS Q E-tron, Carlos Sainz finish di peringkat 12 klasemen akhir.
Sedangkan Peterhansel di peringkat 59 dengan penalti 46 jam 19 menit. Hasil terbaik kubu Audi Motorsport justru diraih Mattias Ekstrom yang justru menyelesaikan Reli Dakar 2022 di peringkat sembilan.
“Ini adalah sebuah terobosan baru bagi mobil listrik di Reli Dakar. Juga perkembangan untuk saya dari segi pengalaman untuk bisa jauh lebih kompetitif. Bersama Carlos dan Peterhansel, saya mendapatkan banyak masukan dan pengalaman,” papar Ekstrom.
Reli Dakar 2023 masih akan tetap digelar di Arab Saudi. Beberapa nama besar dikabarkan akan ikut tahun depan seperti Valentino Rossi dan beberapa pembalap dari kompetisi lainnya. Mari kita tunggu. •