Otomotif

SALJU & TANAH

-

Menghadapi lintasan bersalju memang ada dua nama yang terbilang ‘spesialis’, seperti Kalle Rovanpera (Toyota Gazoo Racing WRT) dan Ott Tanak (M-sport Ford WRT) yang jadi andalan untuk menang di WRC Swedia (10-12/2). Terlebih keduanya sama-sama punya riwayat menang di Swedia.

Hanya saja jalur setiap SS (Special Stage) yang dominan bersalju, lebih akrab dengan Tanak yang besar di Finlandia. Baik itu Reli Arktik tahun lalu, Tanak selalu kompetitif untuk bersaing meraih kemenangan. Begitu pun untuk di Swedia tahun ini ia benar-benar kompetitif, meski sempat ada kesalahan di Jumat.

“Terlalu bernafsu untuk segera menjadi yang tercepat, membuat saya banyak melakukan kesalahan, beruntung tidak ada kecelakaan dari kesalahan yang dilakukan.

Saya mengembali­kan konsentras­i untuk Sabtu, semuanya berhasil membaik,” tutur Tanak.

Benar saja pemilik satu gelar juara dunia WRC itu mengambil alih posisi pertama dari Craig Breen (Hyundai Shell Mobis WRT) yang mendominas­i pada Jumat. Di saat itu perlawanan mulai terasa kala Tanak sama sekali tidak turun dari yang tercepat sampai akhirnya jadi pemenang.

Ini adalah kemenangan pertama setelah lebih dari setahun, Ford Puma tidak menjadi yang tercepat. Terakhir kali Ford menang di WRC memang tahun lalu kala Sebastien Loeb memberikan kejutan di Monako, ronde pembuka.

“Senang rasanya kembali menang di tim baru. Selalu ada perayaan yang spesial begitu saya kembali ke parc ferme. Semua menyambut saya. Ini hasil yang saya dan semua tim tunggu, kalau Ford memang layak untuk bersaing jadi juara dunia,” tutur pereli yang sudah menang di mobil Toyota dan Hyundai itu.

TIDAK TERPREDIKS­I

Kemenangan Ott-tanak dengan selisih 18,7 detik dari Craig Breen memang sangat pantas, karena ia sangat bagus di setiap SS. Hanya saja Breen menolak kalau dibilang kalah skill lantaran Hyundai i20 N Rally1 besutannya mengalami masalah pada perangkat hybrid.

“Kalau saja masalah hybrid ini tidak muncul, saya tidak akan terlalu jauh dari Tanak. Juga masalah ban yang memang tidak bisa saya maksimalka­n di saat salju terasa lebat. Pereli yang terbiasa dengan salju seperti Tanak memang terbiasa dalam masalah ban dan cara mengendali­kannya,” papar pereli Irlandia itu.

Benar, masalah ban dari Pirelli ini juga yang membuat Kalle Rovanpera tak berkutik sepanjang akhir pekan. Ia memang sempat bersaing di tiga besar, tetapi selalu kehilangan gap di salju yang tebal, sampai akhirnya harus finish di posisi empat.

“Karena masalah ban ini, saya selalu berusaha maksimal saat ada jalanan yang tidak tertutup salju. Memang bisa memangkas waktu, tetapi jarak ketertingg­alan saya dengan pereli di tiga besar sudah terlampau jauh,” lirih Kalle.

Ini pertama kalinya dalam dua tahun terakhir tidak ada pereli Toyota Gazoo Racing WRT yang meraih podium. Hyundai Shell Mobis memang tidak menang, tetapi mereka masih mendominas­i tiga besar.

 ?? TGR DAM ??
TGR DAM
 ?? ?? Ott Tanak benar-benar nyaris tanpa cela di Swedia
Ott Tanak benar-benar nyaris tanpa cela di Swedia
 ?? ??
 ?? ??
 ?? ?? Craig Breen alami masalah perangkat hybrid yang membuat performa mobil menurun drastis
Craig Breen alami masalah perangkat hybrid yang membuat performa mobil menurun drastis

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia