Otomotif

HARUS LEBIH JELI & TELITI

-

Mobil seken atau mobil bekas (mobkas) memang masih jadi alternatif pilihan bagi yang ingin memiliki mobil. Apalagi menjelang mudik Lebaran. Sayangnya, kondisi mobil seken ini bervariasi, tidak seperti kalau beli mobil baru yang pasti atau amat jarang bermasalah.

Bukan salah mobilnya, tapi terkadang memang owner sebelumnya mungkin kurang merawat atau bisa dibilang jorok pemakaiann­ya. Kemudian jatuh ke pedagang mobkas yang ‘nakal’ dan akhirnya si pembeli pun jadi korban.

Nakal? Yup, memang sejak dulu ada pedagang mobkas yang nakal, dalam artian tidak jujur mengenai kondisi mobkas yang dijual. Mobkas itu ‘disulap’ agar terlihat mulus dan terawat, kemudian dijual dengan harga normal. Wah!

“Ya memang ada yang seperti itu, bilangnya kilometer rendah dan terawat, padahal setelah di cek ternyata odometerny­a sudah diputar, aslinya sudah tinggi,” ujar Arie, dari showroom mobkas Aumos di kawasan Lenteng Agung.

Tak hanya memutar odometer saja kelakuan pedagang nakal ini, “Mesin diperbaiki seadanya, mulai dari pakai oli yang lebih kental biar terdengar halus suara mesinnya sampai part ganti pakai yang bekas. Yang penting pas dicoba calon pembeli, mobil tidak kelihatan ada masalah,” tambahnya lagi.

Malah belum lama ini salah satu konsumen bengkel Masmun Sukses Motor (MSM) di Solo, Jawa Tengah, yang baru menebus satu unit mobil bekas, dibuat kaget ketika hendak mengganti oli transmisi manualnya.

Waktu mau ganti oli transmisin­ya, tidak ada satu tetes pun oli yang keluar dari drain plug (baut pembuangan oli) transmisi. Ketika coba disemprot pakai angin kompresor dari saluran breather transmisi, ternyata yang keluar malah grease atau gemuk.

“Iya Mas, baru beli seken dapat kejutan. Mobil Suzuki Escudo 1.6 injection keluaran 2006,” papar Sumarno, punggawa MSM. Pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki lantas memprediks­i kalau trik itu dilakukan oknum pedagang mobil bekas untuk menutupi kerusakan pada transmisi.

“Pastinya transmisin­ya ada noise Mas. Supaya tidak noise/bunyi, diisi full grease,” jelasnya. Noise yang dimaksud kata Sumarno biasanya muncul bunyi dengung ketika mobil dikendarai.

Bunyi dengung tersebut menandakan ada komponen di girboks yang mengalami keausan. “Umumnya kalau di transmisi berasal dari gigi up set-nya abnormal, atau ring syngchrome­sh aus. Bisa juga dari laher bambu pada gigi-giginya,” terangnya lagi.

Mungkin saja karena kendala tersebut tidak bisa diatasi, maka diakali lah dengan menaruh grease pada transmisi agar bunyi noise tadi tidak terdengar. Wahh.. parah ya!

Nah, agar calon pembeli mobil ini tidak termakan tipu daya pedagang nakal seperti ini? “Sebaiknya cari showroom mobkas yang sudah punya nama, bisa dicek di internet, juga review tentang showroomny­a. Kemudian bisa juga bawa montir bengkel langganan yang sudah dipercaya, jadi bisa cek secara keseluruha­n,” jelas Arie lagi.

“Jika unit mobil bekas yang mau dibeli ditemukan ada bekas overhaul yang ditandai dengan penampakan lem baru tadi, baik pada girboks transmisi maupun mesinnya, patut dicurigai,” tukas Sumarno.

Tak hanya itu, pengecekan suratsurat pun juga wajib dilakukan di Kepolisian. Jangan sampai ternyata mobil yang akan Anda beli bodong atau menggunaka­n surat palsu! DIC, Kyn

 ?? FOTO: KYN ??
FOTO: KYN
 ?? ?? Ajak montir langganan
Ajak montir langganan
 ?? ?? Hati-hati odometer diputar
Hati-hati odometer diputar
 ?? ?? Cari showroom yang punya review baik
Cari showroom yang punya review baik

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia